Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Guru di Cianjur setelah Gunduli Rambut Siswi karena Banyak Kutu, Korban Trauma Enggan Sekolah

Viral seorang murid perempuan di SDN Babakan, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur digunduli oknum gurunya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Nasib Guru di Cianjur setelah Gunduli Rambut Siswi karena Banyak Kutu, Korban Trauma Enggan Sekolah
IG folkjawabarat_/TikTok@kurawacianjur
Kolase foto siswi SD di Babakan Cianjur dibotaki guru gegara banyak kutu viral di media sosial dan pengakuan gurunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video seorang siswi SD digunduli gurunya sendiri di  Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Siswi tampak menangis setelah rambutnya digunduli guru karena banyak kutu.

Permasalahan ini diselesaikan secara damai dan kedua pihak telah dipertemukan.

Kepala Bidang SD Disdikpora Cianjur, Arifin, mengatakan oknum guru serta kepala sekolah dipanggil Disdikpora untuk memberikan klarifikasi.

"Terkait dengan pemanggilan kepala sekolah, guru dan pengawas serta Kordik setempat, sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut," tuturnya, Rabu (13/11/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Hasil dari pemeriksaan menjadi rujukan dalam menentukan sanksi.

"Pemanggilan berkaitan dengan pertanggungjawaban guru dan pihak sekolah dan yang harus dilaporkan secara resmi dan tertulis," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Pihaknya melakukan pembinaan ke oknum guru hingga kepala sekolah agar kejadian serupa tak terjadi.

Arifin belum dapat mengungkap sanksi yang dijatuhkan untuk oknum guru karena masih proses pemeriksaan.

"Kejadian ini diharapkan nantinya menjadi pelajaran penting bagi guru dan pihak sekolah supaya lebih dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap peserta didik," sambungnya.

Baca juga: Siswa SMA di Bukit Duri Jaksel Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas Sampai Tidak Sadarkan Diri

Ia memastikan Disdikpora memberi pendampingan psikologis untuk korban agar kembali masuk sekolah.

"Kami dari dinas telah berkomunikasi dengan PPA Cianjur, dan kemarin tim berangkat ke lokasi, ke rumah anak itu, untuk memberikan pendampingan psikologis,” tuturnya.

Arifin berharap korban tak putus sekolah sehingga kondisi psikisnya terus dijaga.

Sebelumnya, oknum guru telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf ke korban.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas