Segudang Manfaat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Ikhtiar Ketua RT hingga Guru TK
Jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan memberikan segudang manfaat bagi peserta dan penerimanya, termasuk di kala duka dan susah
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Meski kehilangan Jaka menyisakan duka mendalam, Endang bersyukur suaminya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Manfaat dari program ini menjadi harapan baru bagi keluarganya di tengah kesulitan.
Endang sekitar bulan Agustus lalu telah menerima dana jaminan sosial berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp67 juta berdasarkan masa kerja Jaka sejak 2007.
Dana tersebut diharapkan sebagai penyokong para ahli waris termasuk dua anak Jaka menyelesaikan pendidikan hingga kuliah.
"Alhamdulillah, semua biaya pendidikan anak-anak, termasuk untuk sekolah swasta, dapat tercover. Ini sangat membantu kami," ujar Endang.
Meski kehilangan sosok suami yang begitu ia cintai, Endang berusaha kuat. Salah satu cita-citanya adalah membangun empat kamar indekos di sekitar rumah mereka. "Di sini banyak kampus. Kami berharap ini bisa menjadi penghasilan jangka panjang untuk keluarga," ujarnya.
Dengan dukungan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan, Endang merasa lebih tenang memikirkan masa depan anak-anaknya. "Insya Allah, kami akan meneruskan cita-cita bapak. Yang penting anak-anak tetap bisa sekolah dan hidup layak," tambahnya.
Jaka Hartana mungkin telah tiada, tetapi kenangan akan dedikasi, cinta, dan kebaikannya akan terus hidup. Bagi keluarga, tetangga, dan semua yang mengenalnya, Jaka adalah teladan yang tak tergantikan.
“Bapak selalu bilang, hidup itu untuk berbagi dan membuat orang lain bahagia. Kami ingin meneruskan semangat itu,” tutup Endang, menguatkan diri untuk melangkah maju.
Tak Lagi Cemas dan Resah
Selain jaminan sosial yang disalurkan BPJS Ketenagakerjaan Surakarta di atas, ada lagi Jaminan Hari Tua (JHT) yang bisa dimanfaatkan warga penerimanya.
Pada 2022 lalu, Agatha Andini (32), yang lebih akrab dipanggil Andin, merasa cemas saat harus meninggalkan kariernya yang telah dibangun selama lebih dari satu dekade di Jakarta. Sebagai seorang guru TK, Andin telah mengabdi di ibu kota sejak tahun 2008. Namun, demi mengikuti suami yang kini bekerja di Solo, Andin terpaksa merantau dan mulai kembali merancang kehidupan baru di kota yang jauh dari keramaian Jakarta.
“Awalnya, saya galau sekali. Karier saya berjalan lancar, tapi saya harus merantau. Tidak mudah meninggalkan segalanya, apalagi dengan kondisi keuangan yang pas-pasan dan impian untuk terus berkembang,” kenang Andin ketika berbincang pada Minggu (10/11/2024).
Namun, tak lama setelah tiba di Solo, Andin mendapatkan sebuah informasi yang mengubah jalan hidupnya. Pada suatu kesempatan perpisahan dengan rekan-rekannya di Jakarta, seorang staf HRD memberitahunya tentang cara mengklaim dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Waktu itu saya kaget, ‘JHT bisa cair?’ saya langsung tanya lebih lanjut. Kebetulan sih, informasi itu sangat membantu. Saya pikir, dana ini bisa jadi modal buat memulai usaha baru di Solo,” cerita Andin dengan senyum lebar.
Bagi Andin, dana JHT yang semula dianggap hanya sebagai tabungan masa depan ternyata bisa menjadi solusi cepat. Dengan informasi tersebut, Andin segera mengunduh aplikasi JMO (Jamsostek Online) dari BPJS Ketenagakerjaan di ponsel Android miliknya.