Warga Gorontalo Tewas di Tangan Iparnya Akibat Cekcok Masalah Sapi
Salim Muharam (52) Kabupaten Boalemo, Gorontalo meregang nyawa akibat dibunuh iparnya. Keduanya sempat cekcok masalah sapi.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Salim Muharam (52), warga Desa Bendungan, Kabupaten Boalemo, Gorontalo meregang nyawa di tangan iparnya, Roy Habi (40), Rabu (20/11/2024).
Duel dua saudara ini dipicu cekcok masalah sapi.
Mengutip TribunGorontalo, awalnya Roy Habi keluar dari rumahnya menuju kebun memberi makan sapi miliknya.
Baca juga: Aniaya 2 Balita, Pemilik Daycare Wensen School Depok Meita Irianty Dituntut 1,5 Tahun Penjara
Biasanya sapi itu diikat di kebunnya sendiri.
Tapi entah mengapa hari itu, Roy memutuskan membawa hewan ternaknya ke sebuah lahan kosong yang tidak jauh dari lokasi.
Ternyata lahan itu milik Salim Muharam, iparnya.
Salim yang melihat hal itu tak terima lalu berteriak meminta agar Roy tak mengikat sapinya di lokasi tersebut.
Teriakan Salim ini malah dibalas dengan nada menantang oleh Roy.
Tak lama setelah peringatan itu, Salim berjalan mendekati Roy.
Di tangan kirinya tergenggam sebilah parang.
Dia kembali memperingatkan Roy namun Roy tak menggubrisnya.
Suasana semakin panas, dan ketegangan antara keduanya pun memuncak.
Baca juga: Kasus 6 Anggota Marinir Diduga Keroyok Warga di Sorong, Keluarga Korban Minta Panglima Turun Tangan
Tiba-tiba Salim mengayunkan parangnya ke arah Roy.
Roy yang terkejut, berhasil menangkis serangan itu dengan telapak tangan kanannya.
Namun hal itu tidak menghentikan perkelahian.
Roy lalu meraih parang yang tergantung di pinggangnya.
Ia mengayunkan senjata itu ke tangan kiri Salim, membuat parang yang dipegang Salim terlepas dan tubuhnya terjatuh.
Roy sempat ingin meninggalkan tempat kejadian.
Namun ketika ia menoleh, ia melihat Salim yang terkapar mencoba bangkit.
Khawatir Salim akan membalas, Roy kembali mendekati Salim dan menghujamkan parangnya berkali-kali ke tubuh iparnya itu.
Baca juga: Persaudaraan Setia Hati Terate di Jember Dibekukan, Buntut Pesilatnya Keroyok Polisi, 13 Tersangka
Setelah memastikan Salim tidak bergerak lagi Roy meninggalkan tubuh korban yang bersimbah darah di tempat kejadian.
Tak lama setelah peristiwa tersebut, Roy berjalan menuju Polsek Mananggu.
Dia menyerahkan diri kepada pihak berwenang dan mengakui perbuatannya telah membunuh iparnya.
Istri Korban Curigai Keterlibatan Adik Pelaku
Sementara itu berdasarkan pengakuan Tantri Pomantolo (35), istri korban Salim, kejadian ini diduga dipicu oleh perselisihan terkait sapi milik terduga pelaku di lahan milik korban.
Tantri mengaku tidak berada di lokasi saat insiden terjadi.
Dia baru mengetahui kejadian itu dari Romy Habi, adik dari pelaku Roy Habi.
"Saya tidak tahu persis apa yang terjadi. Ketika saya ke lokasi, suami saya sudah tidak bernyawa," ungkap Tantri kepada TribunGorontalo.com melalui WhatsApp, Kamis (21/11/2024).
Menurut cerita yang didengar Tantri dari warga setempat, peristiwa tragis ini berawal dari pertengkaran antara suaminya dan pelaku.
Adu mulut dipicu oleh sapi milik terduga pelaku yang sedang mencari makan di lahan pribadi milik korban.
Baca juga: Fakta Anggota PSHT Keroyok Polisi di Jember, Ketua Cabang Turun Tangan hingga Kata Kapolres
"Hanya saya dengar dari warga, mereka saling adu mulut karena sapi kakak saya makan di lahan suami saya," ujar Tantri.
Namun Tantri mencurigai adanya keterlibatan pihak lain dalam insiden ini, terutama Romy Habi.
Tantri mengungkapkan bahwa Romy, adik dari pelaku, secara mencurigakan mengetahui detail peristiwa tersebut meskipun dia tidak berada di lokasi saat kejadian.
"Mengapa Romy tahu kalau suami saya telah ditikam, padahal hanya Roy dan suami saya yang berada di tempat kejadian?" tanyanya.
Kecurigaan ini diperkuat oleh keterangan warga yang menyebut bahwa tidak ada orang lain di tempat kejadian selain korban dan pelaku.
Tantri menduga bahwa Romy mungkin turut terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan suaminya meninggal dunia.
Tantri berharap polisi dapat mengungkap fakta sebenarnya dari insiden ini.
Ia mendesak pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna memastikan siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas kematian suaminya.
"Saya hanya ingin keadilan. Saya ingin tahu siapa yang bertanggung jawab atas kematian suami saya," katanya
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih jauh akar permasalahan yang menyebabkan pertikaian antara korban dan pelaku.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Kronologi Dua Pria Gorontalo Baku Potong Gara-gara Sapi