Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Miris, Pembacokan Saksi Paslon Bupati di Sampang Madura Karena Hoaks Pemukulan Terhadap Kiai

Insiden pembacokan terhadap korban ditengarai karena adanya kesalahpahaman dan hasutan berita bohong terkait pemukulan terhadap seorang kiai.

Editor: Erik S
zoom-in Miris, Pembacokan Saksi Paslon Bupati di Sampang Madura Karena Hoaks Pemukulan Terhadap Kiai
Tangkap layar
Para pelaku carok saat mengeroyok Jimmy Sugito Putra dengan membawa clurit, saksi pasangan nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. 

Ternyata, kedatangan yang mendadak dari Kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi itu, menimbulkan ketidaksenangan bagi Kiai Hamdudin.

Selain, sosok Kiai Mualif cuma sebatas menantu keponakan Kiai Hamduddin, yang tentunya secara usia lebih muda. 

Kiai Hamduddin juga menganggap, kunjungan figur Kubu Cabup Slamet Junaidi ke padepokan itu, dianggap 'melangkahi' karena tanpa izin dari Kiai Hamduddin yang lebih tua. 

Karena hal tersebut, kubu massa Kiai Hamduddin melakukan blokade akses jalan yang akan dilewati rombongan kendaraan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi, menggunakan mobil Kijang LGX dan beberapa potongan kayu.

Tak pelak, upaya tersebut malah memicu percekcokan antara kubu massa Kiai Mualif yang terdiri dari Jimmy Sugito, Muadi, Mat Yasid, dan Abdussalam, melawan Kubu massa Kiai Hamduddin.

Bahkan sempat terlontar perkataan dari Saksi Muadi dengan kalimat berbahasa Madura; Mon Acarok Gih degik yeh. Artinya, kalau mau carok nanti saja. 

Kendati begitu, pihak kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi memilih mencari akses jalan lain, meskipun memutar. 

Baca juga: 2 Pelaku Pembacokan Saksi Paslon 02 Pilkada Sampang Diringkus, Total Sudah 3 Orang Diamankan

Berita Rekomendasi

Siasat tersebut, dilakukan oleh kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi karena melihat adanya massa mulai bergerak dari arah kediaman Kiai Hamduddin menuju ke arah kendaraan rombongannya yang sedang berhenti. 

Sesaat rombongan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi meninggalkan lokasi tersebut melalui jalur jalan lain.

Ternyata terjadi percekcokan lanjutan antara Saksi Asrofi dari kubu Kiai Mualif dengan Kiai Hamduddin. 

Kubu Kiai Hamduddin merasa tersinggung atas perbuatan Saksi Asrofi yang tetap mengumpulkan para santri untuk melaksanakan zikir bersama, tanpa izin figur kiai yang lebih sepuh, Kiai Hamdudin.

Sempat terlontar percakapan diantara keduanya yang menandai adanya perseteruan. 

Kiai Hamduddin berkata, "kurang ajar, di sini kamu cuma pendatang kok mendatangkan orang. Kurang ajar."

Lalu dijawab saksi Asrofi, "Kurang ajarnya seperti apa? Wong di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masak mau ditolak kan tidak enak."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas