Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Ada Saksi yang Tak Kenal Korban

Inilah kabar terbaru soal kasus polisi tembak pelajar berinisial GRO (17) hingga tewas di Semarang, Jawa Tengah.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Ada Saksi yang Tak Kenal Korban
dok.
Prarekonstruksi penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang oleh polisi, Selasa, 26 November 2024. 

Keterangan FB tersebut bertolak belakang dengan keterangan AI.

AI menuturkan GRO menyuruhnya mengambil senjata setelah menolak tawuran saat berada di rumah FB.

Diketahui, SA merupakan salah satu korban selamat dalam peristiwa penembakan ini.

Kata Komnas HAM soal Penembakan Pelajar di Semarang

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut memberikan atensi pada kasus penembakan yang dilakukan oleh Aipda RZ (38), anggota Satres Narkoba Polres Semarang.

Diketahui, dari penembakan tersebut satu orang siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17) meninggal dunia karena luka tembak di tangan dan dada.

Penembakan ini terjadi di Jl Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2024) dini hari.

Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro pun meminta polisi untuk memastikan penanganan dilakukan secara humanis.

Berita Rekomendasi

"Kami meminta polisi khususnya Polrestabes Semarang agar memastikan penanganan tawuran dilakukan secara humanis," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia juga meminta polisi untuk transparan dan adil dalam menegakkan hukum.

"Kami juga minta adanya perlindungan saksi dan korban," imbuh Atnike.

Kata Ombudsman

Ombudsman pun membuka kanal pengaduan untuk masyarakat terkait kejadian polisi tembak pelajar ini.

Baca juga: Kala Kombes Irwan Anwar Jelaskan Kronologi Polisi Tembak Siswa SMK: Saya Agak Bingung Juga

Ketua Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida menyatakan bahwa masyarakat yang tak mendapatkan pelayanan optimal dapat melapor melalui kanal aduan.

"Sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga Kota Semarang tetap aman dan melayani," kata Farida.

Mengutip Kompas.com, Farida juga meminta aparat untuk mengedepankan pendekatan humanis dalam menjaga ketertiban.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas