Jadi Tersangka Rudapaksa, Pria Tanpa 2 Tangan Akui Tertekan: Biar Tuhan yang Balas, Ambil Hikmahnya
Agus Buntung, mahasiswa tanpa dua tangan yang jadi tersangka kasus rudapaksa akui tertekan, ingin beraktivitas seperti biasa lagi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Lebih lanjut, Agus menjelaskan awal mula kejadian dirinya bisa menjadi tersangka kasus rudapaksa.
Kejadian itu bermula saat Agus meminta bantuan kepada seorang perempuan untuk diantarkan ke kampus.
Namun, bukan diantar ke kampus, perempuan itu justru berhenti di sebuah homestay di Kota Mataram.
Ketika itu, Agus mengaku hanya mengikuti saja keinginan dari perempuan tersebut.
"Setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu. Terus tiba-tiba dia yang bukain baju dan celana saya," katanya, Minggu, dilansir TribunLombok.com.
Agus kemudian mulai curiga saat perempuan tersebut mulai menghubungi temannya.
Ketika itu, Agus merasa telah dijebak. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa.
"Tapi yang membuat saya tahu kasus ini jebakan pas dia nelepon seseorang."
"Di situ saya nggak berani mau ngomong apa. Saya merasa ini jebakan, karena ini ke sana kemari saya dituduh," ungkapnya.
Ia kemudian mempertanyakan bagaimana mungkin bisa melakukan tindakan asusila tersebut, sedangkan dirinya adalah penyandang tunadaksa.
"Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba pikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual? Sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan)," jelasnya.
Baca juga: Kisah Mahasiswa Tanpa Tangan, Agus Buntung Jadi Tersangka Rudapaksa 2 Wanita di Home Stay Mataram
Saat kejadian itu, Agus mengaku tidak mendapatkan ancaman dari perempuan tersebut.
Ia takut melakukan perlawanan karena posisinya dalam keadaan tanpa busana.
"Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik. Saya diam saja selama di dalam homestay. Saya takut buat teriak karena sudah telanjang, saya yang malu kalau saya teriak," bebernya.