Debat Panas dengan Agus Buntung Tersangka Kasus Rudapaksa Mahasiswi di NTB, Ini Sosok Ade Lativa
Ade Lativa Fitri diketahui aktivis perempuan yang mewakili korban perilaku bejat Agus Buntung
Editor: Eko Sutriyanto
"Berawal saya dari kampus mau nyari makan ke teras Udayana. Setelah saya cari makan, saya keinginan balik ke kampus. Saya mau minta tolong kepada seseorang di sana, saya minta tolong seorang wanita. Setelah saya minta tolong ke wanita ini, dia bersedia. Terus saya kira dia nganter saya, ternyata dikelilingi saya di Islamic Center," ungkap Agus Buntung, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (2/12/2024).
Diajak naik motor melalui jalan memutar tiga kali, Agus mengaku syok saat dibawa ke homestay dekat kampus.
Baca juga: Polda NTB Bongkar Cara Pemuda Tanpa 2 Tangan Bisa Rudapaksa Korban, Ancam Bongkar Aib
Agus semakin terkejut kala diajak berhubungan badan di penginapan tersebut oleh sang mahasiswi yang tak ia kenal.
Di momen itu Agus mengaku cuma bisa pasrah karena bingung dengan kejadian yang ia alami.
Agus bahkan menyebut bahwa yang membuat pintu kamar penginapan dan pakaiannya adalah sang mahasiswi.
"Langsung di ajak ke lokasi itu (penginapan), dia yang bayar, dia yang buka pintu, dua yang bukain semua-muanya saya, dia yang gituin saya," imbuh Agus.
Debat sengit pelaku dan pihak korban
Cerita yang disampaikan Agus itu langsung ditimpali Ade Lativa yang membantah semua keterangan dari Agus Buntung.
Diungkap Adel, Agus yang mengancam korban sehingga korban mau menuruti perintah Agus Buntung untuk ke penginapan.
Diceritakan oleh korban kepada Ade, pelaku menggunakan trik agar korban mau memenuhi permintaan Agus Buntung termasuk berhubungan badan.
"Pernyataan korban yang menjadi titik perhatian kami adalah di sana terjadi manipulasi dan ancaman yang dirasakan oleh korban di mana pelaku mengancam bahwa jika korban tidak menuruti permintaan dari pelaku maka pelaku akan membeberkan masalah-masalah yang sudah mereka sharing selama obrolan itu terhadap orang tua korban. Korban merasa ketakutan dan akhirnya secara terpaksa menuruti permintaan-permintaan pelaku. Setelah ancaman itu terjadi, pelaku meminta korban untuk membawa dirinya ke sebuah homestay, akhirnya di sana terjadi pelecehan seksual fisik dari pelaku ke korban," kata Ade Lativa.
Mendengar cerita Ade Lativa, Agus buru-buru menyangkalnya.
Pemuda yang masih jadi mahasiswa semester 7 itu menyebut dirinya tidak pernah mengancam korban.
Bahkan menurut Agus, korban harusnya bisa melawan jika memang hendak dirudapaksa.