Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Blunder Gus Miftah yang Menuai Hujatan, dari Toyor Kepala Istri hingga Mencibir Penjual Es

Penceramah Gus Miftah membuat sejumlah blunder yang membuatnya dikritik pedas oleh masyarakat.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in 5 Blunder Gus Miftah yang Menuai Hujatan, dari Toyor Kepala Istri hingga Mencibir Penjual Es
Kompas.com
Gus Miftah menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto di Bidang Keagamaan. 

Sementara penyanyi Denny Caknan diketahui juga diundang sebagai bintang tamu di acara tersebut.

"Jadi posisinya waktu itu adalah saya dan istri sangat happy dengan acara itu karena pondok kita bisa dihadiri sama presiden."

"Tadinya kan saya ada teman VIP sama saya di situ, terus istri saya panggil sini duduk sama saya."

"Itu pas lagunya Denny Caknan, dan Denny kan udah kayak anak saya," katanya.

Gus Miftah pun mengaku bahwa dia dan istri memang menyukai lagu-lagu dari Denny Caknan.

Saat mendengarkan lagu itu, Gus Miftah dan istrinya merasa gembira.

Karena refleks, Gus Miftah hingga menggoyangkan kepala istrinya.

Baca juga: Gerindra Desak Gus Miftah Minta Maaf pada Penjual Es: Tidak Sesuai dengan Ajaran Prabowo

2. Berdakwah di kelab malam

Berita Rekomendasi

Beberapa tahun lalu Gus Miftah turut disorot setelah menyampaikan ceramah di kelab malam atau diskotek hingga tempat lokalisasi.

Diklaim, tak sedikit yang bertobat meninggalkan pekerjaannya setelah berkonsultasi dengan Gus Miftah atau atau mendengar ceramahnya.

"Iya Alhamdulillah. Tak hanya itu, anak anak jalanan, preman jalanan ini banyak," ujar Gus Miftah saat menjadi bintang tamu Pagi-Pagi Pasti Happy di Trans TV pada Senin (17/2018)

"Banyak (yang mendapat hidayah), minimal ketika kita ngaji, minimal satu aja maksiat berhenti. Kan nggak mungkin ngaji sambil minum. Ketika saya berdoa banyak yang nangis. Dan itu tanda tanda hati mereka masih hidup," lanjutnya.

Gus Miftah mengatakan umat manusia yang beragama dan mempunyai hati tidak boleh memandang sebelah mata orang yang bekerja di kelab malam maupun tempat lokalisasi.

"Mereka tidak boleh kita hakimi, mereka tidak boleh kita hina. Justru dengan pertolongan Allah melalui orang orang yang care dengan mereka," katanya.

"Insyaallah akan jadi jalan hidayah. Ingat, orang yang kerja seperti itu tidak selama lamanya lho. Itu tujuannya."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas