Remaja Perempuan di Bogor yang Kelaminnya Berubah Jadi Laki-Laki Tak Malu Jadi Kuli Bangunan
TAP (15), remaja asal Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini sudah menerima perubahan jenis kelaminnya menjadi laki-laki.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- TAP (15), remaja asal Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini sudah menerima perubahan jenis kelaminnya.
Dia yang awalnya berjenis kelamin perempuan kini berkelamin laki-laki. TAP kini tidak merasa malu saat ini. Bahkan, ia masih berjualan untuk membantu ibunya.
TAP merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
Baca juga: Remaja Perempuan di Bogor Mengalami Perubahan Kelamin Menjadi Laki-laki, Ini Penjelasan Orangtua
“Masih jualan sampai sekarang. Jualannya ya mulai dari jam 2 siang aja,” kata ibu TAP, Sukasih kepada TribunnewsBogor.com.
Selain berjualan, TAP kerap menjadi kuli bangunan.
“Apa aja dia mah. Emang anaknya rajin gitu. Malah jadi kuli bangunan. Ya bantu-bantu buat mengaduk semen lah istilahnya,” tambahnya.
Semua tetangganya pun sudah mengetahui kondisi dari TAP ini.
Tidak ada yang mengejek atau merundung TAP yang diketahui duduk dibangku kelas 9 SMP.
“Jadinya mereka malah penasaran gitu. Karena kan memang anak saya ini dari lahirnya perempuan,” ujarnya.
Sukasih pun sudah menerima kondisi yang menimpa anaknya ini.
Beberapa nama baru untuk TAP sudah disiapkan.
“Awalnya memang nggak terima. Seminggu lah saya sama bapaknya ga makan. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah nerima. Dan bapaknya juga sudah siapkan nama untuk anak saya,” tandasnya.
Awal mula orangtua curiga
Proses ini terungkap setelah TAP dan keluarganya melakukan pemeriksaan medis pada Oktober 2024.
Sukasih menceritakan, sejak TAP duduk di kelas 2 SMP, dia mulai merasa khawatir karena anaknya belum juga mengalami menstruasi, berbeda dengan teman-teman sebayanya.
Baca juga: Kisah Hidup Aprilio Manganang, Sempat Berstatus sebagai Perempuan hingga Dikukuhkan Jadi Laki-laki
Awalnya, Sukasih menduga TAP hanya terlambat mengalami menstruasi, seperti kakaknya yang baru mendapatkan menstruasi pada usia 15 tahun.
"Saya ingin bawa dia ke puskesmas, tapi berpikir nanti juga dapat mens," ujar Sukasih kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2024).
Namun, kecurigaan ibunda semakin kuat ketika ia memeriksa kondisi fisik TAP saat mandi dan menyadari kelamin anaknya tampak seperti laki-laki. Atas dasar itu, S akhirnya membawa TAP ke puskesmas pada 23 Oktober 2024 untuk menjalani pemeriksaan.
Di puskesmas, dokter menyatakan TAP sebenarnya berjenis kelamin laki-laki. Namun, ibunda bersikukuh anak yang dilahirkannya pada tahun 2010 itu lahir berjenis kelamin perempuan.
“Kata dokter, ini memang sudah laki-laki. Saya kaget, karena waktu lahir dia dinyatakan perempuan," tutur S.
Dokter juga menemukan adanya testis pada tubuh TAP, menandakan adanya perubahan fisik.
Setelah itu, TAP dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk ke rumah sakit di wilayah Dramaga, Cibinong, hingga dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk menjalani cek hormon dan kromosom.
Namun, proses pemeriksaan dan rencana operasi TAP membutuhkan biaya besar. Pemeriksaan kromosom diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp8,5 juta. Meski biaya ini bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, proses administrasi dan antrean memakan waktu hingga dua bulan.
Baca juga: Profil Aprilio Manganang, Mantan Atlet Voli yang Resmi Menikah dengan Claudya
"Kami ingin cepat-cepat operasi, tapi kalau pakai BPJS, harus menunggu lama dua bulan kalau tidak salah," jelas S.
Rencananya, TAP akan menjalani operasi bertahap yang mencakup penurunan testis dan perbaikan saluran kemih.
Mengetahui kondisi TAP, pihak sekolah, termasuk guru dan kepala sekolah, datang ke rumah untuk memberikan dukungan.
Mereka sepakat untuk menunda sementara kegiatan belajar TAP hingga proses medis selesai.
"Guru-gurunya bilang, untuk sementara ditunda dulu. Yang penting kondisinya diperbaiki dulu," ujar S. Selama ini, teman-teman sekolah TAP belum mengetahui tentang perubahan kondisi fisiknya.
Saat masih di kelas 1 hingga kelas 3 SMP, TAP masih mengenakan seragam dengan jilbab dan rok. Keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain agar TAP bisa segera menyelesaikan proses medisnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Proses operasi diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa tahap, sesuai dengan arahan dokter.
"Kami ingin semuanya cepat selesai agar anak kami bisa hidup dengan nyaman dan percaya diri," ungkap ibunda. (TribunBogor/Kompas.com)
Penulis: Rahmat Hidayat
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Perasaan Gadis Cibungbulang Bogor yang Kelaminnya Berubah Jadi Laki-Laki, Tak Malu Jadi Buruh Kasar