Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebohongan Kombes Pol Irwan Anwar, Sebut Korban Anggota Gengster hingga Soal Jumlah Tembakan

 Irwan juga menuding para korban melakukan penyerangan terhadap Aipda Robig ketika proses melerai

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kebohongan Kombes Pol Irwan Anwar, Sebut Korban Anggota Gengster hingga Soal Jumlah Tembakan
dok.Tribun Jateng
Kombes Pol Irwan Anwar - Mantan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar diduga berbohong saat memberikan keterangan penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin (38) terhadap tiga pelajar Semarang terbantahkan dalam proses rekonstruksi 

Saat rekonstruksi terkuak fakta lagi yang masih menjadi pertanyaan keluarga korban yakni gesture sempoyongan ketika Robig melakukan penembakan.

Polisi membantah bahwa gerak  sempoyongan tersebut lantaran mabuk atau terpengaruh obat-obatan terlarang.

 Robig dalam rekontruksi berdalih tubuhnya sempoyongan lalu terjatuh akibat hendak ditabrak oleh Vario hitam silver pelat H3899TY yang dikemudikan saksi atau korban penembakan AD (17) dan SA (16).

"(jatuh) karena mau ditabrak ini (tunjuk motor korban) saya kaget," kata Robig dalam rekontruksi di lokasi penembakan, depan Alfamart Candi Penataran, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024).

Kuasa Hukum keluarga Gamma dan AD, Zainal Abidin mengatakan, dalih Aipda Robig hanya alibi sebab saksi atau korban jelas mengungkapkan tidak hendak menabrak dan terbukti dalam rekaman CCTV. 

Korban SA dan AD adalah motor ketiga atau yang terakhir.

Mereka tentu takut sekali karena sebelumnya sudah ada dua tembakan yang mengenai ke temannya.

Berita Rekomendasi

"Mereka takut sekaligus grogi hendak menghindar bukan mau menabrak," katanya saat dihubungi, Rabu (1/1/2025).

Pihaknya mempertanyakan gesture Robig yang sempoyongan selepas menembaki para korban.

Zainal mengaku, pernah meminta hasil tes urine maupun darah soal kondisi Aipda Robig bebas narkoba dan minuman keras ke penyidik Polda Jawa Tengah namun, dokumen hasil tes tersebut tidak pernah ditunjukkan.

"Polisi menyampaikan ke kami, dia (Robig) sudah dites lewat urine dan rambut, tetapi kami tidak tahu apakah sudah dites atau belum," ungkapnya.

Ketika tidak mendapatkan salinan hasil tes tersebut, Zainal tak mempermasalahkan.

Dia meminta Polda Jateng untuk melakukan rekontruksi kepada Aipda Robig dari urutan sebelum menembak dan selepas menembak.

"Supaya fair dua-duanya  menjalani rekontruksi, tidak hanya anak-anak atau korban saja yang terus-menerus menjadi obyek," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas