Pakar UGM Ciptakan Alat Deteksi Covid Via Napas, Namanya GeNose, Cara Kerjanya Tanpa Sampel Air Liur
- Inovasi dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengembangkan teknologi pengendus Covid-19 (GeNose)
Editor: Anita K Wardhani
Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Muhammad Dimyati menyampaikan saat ini banyak alat kesehatan yang dikembangkan berbagai pihak atau negara-negara maju untuk mendeteksi penyakit Covid-19.
"Ternyata Pak Menteri kalau perguruan tinggi kalau mau bersinergi dengan industri nyatanya luar biasa tidak kalah juga.
Berbagai pihak BIN, Angkatan Darat, Polri bersama-sama membantu agar rumah sakitnya bisa
menggunakan sebagai uji klinis tahap 2," ucap Dimyati.
GeNose adalah peralatan deteksi virus karya sejumlah pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka adalah Dr Eng Kuwat Triyana MSi, Dr Ahmad Kusumaatmaja, dr Dian Kesumapramudya Nurputra PhD, dan Mohamad Saifudin Hakim PhD.
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 UGM, Prof Ali Ghufron PhD mengatakan GeNose adalah temuan dan kreasi alat kesehatan spektakuler.
“Ini inovasi cukup bagus,” kata Ghufron.
Alat ini telah melalui proses uji kalibrasi menggunakan 600 sampel pasien di RS Bhayangkara dan RS Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. GeNose mendeteksi penularan virus Corona hanya menggunakan metode embusan napas.
Apabila deteksi virus dengan satu tarikan napas ini lolos uji profiling dan mendapat legalitas, GeNose menjadi peralatan ketiga di dunia yang memiliki kapasitas mendeteksi virus tanpa
sampel air liur. GeNose bukan peralatan kesehatan baru. Amerika dan Israel telah mengembangkan alat serupa. GeNose merupakan temuan ketiga di dunia yang mengembangkan alat deteksi virus dalam satu embusan napas.(Tribun Network/nas/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.