Tata Cara Melihat Gerhana Bulan Menurut Rekomendasi BMKG, Peneliti ITB Ungkap Keistimewaan
BMKG beri rekomendasi mengenai cara melihat gerhana bulan total yang bertepatan di Hari Raya Waisak.
Editor: Sanusi
"Jadi gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang akan berulang dan sekarang sudah bisa dengan sangat baik diprediksi kapan akan terjadi lagi, kapan gerhana bulan berikutnya terjadi, dimana kita bisa melihatnya, itu sudah sangat bisa diprediksi secara astronomi," kata Yatny.
Gerhana bulan tahun ini, diprediksi akan terjadi sebanyak dua kali.
Diantaranya gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021, dan gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021.
Keistimewaan gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 ini, terjadi saat bulan berada dalam posisi terdekat dengan bumi karena bentuk orbit bulan terhadap bumi adalah elip dan bukan lingkaran sempurna.
Hal ini menyebabkan penampakan bulan akan sedikit lebih besar daripada biasanya.
Selain itu, warnanya juga akan tampak lebih terang sebelum terjadi gerhana bulan total.
Oleh karena itu, saat memasuki fase gerhana bulan total masyarakat bisa melihat secara jelas perbedaan sebelum dan saat terjadi gerhana bulan total.
Dimana, saat gerhana warnanya akan terlihat kemerahan.
"Maka dari itu, gerhana bulan kali ini disebut sebagai super blood moon," tulisnya.
Bulan akan mulai memasuki fase gerhana yakni memasuki bayangan umbra bumi pada pukul 16.44 WIB.
Pada waktu tersebut, bulan belum terlihat di wilayah Indonesia Barat karena masih berada di bawah ufuk. Tetapi, bulan sudah terbit di daerah Indonesia bagian Timur.
Adapun fase gerhana bulan total terjadi pada pukul 18.11 WIB dan berlangsung selama 14 menit hingga 18.29 WIB, dan gerhana akan benar-benar berakhir pukul 20.49 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Peneliti ITB Ungkap Keistimewaan Gerhana Bulan Total yang Terjadi Hari Ini
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bertepatan di Hari Raya Waisak, Simak Tata Cara Melihat Gerhana Bulan Total Menurut Rekomendasi BMKG