Deteksi Dini Glaukoma Amat Diperlukan untuk Cegah Kondisi Semakin Parah
Glaukoma nyaris tidak memiliki gejala pada tahap awal, namun berpotensi memberi dampak buruk yang lebih fatal, yakni kebutaan permanen.
Editor: Choirul Arifin
Dia menambahkan, hasil penelitian ini semakin menegaskan bahwa pemeriksaan klinis yang sistematis dan cermat pada anatomi mata masih menjadi landasan bagi tata laksana glaukoma.
Artinya, tanpa perlu menunggu keluhan, sebaiknya pemeriksaan mata dilakukan sedini mungkin dan berkala. "Bukan hanya bagi penyandang glaukoma primer sudut tertutup saja, tetapi bagi seluruh kalangan,” ungkapnya.
Mengakomodir kebutuhan pendeteksian dini glaukoma, JEC saat ini memiliki JEC Glaucoma Service yang komprehensif dan modern bagi pasien glaukoma, mulai tahapan edukasi dan konsultasi, diagnostik, serta tindakan medis hingga bedah.
Selain didukung teknologi yang mutakhir, JEC Glaucoma Service diperkuat 11 dokter spesialis glaukoma dan tenaga medis mumpuni.
JEC Glaucoma Service ini juga memungkinkan prosedur pemeriksaan dengan journey time lebih singkat, namun tetap mengedepankan penanganan glaukoma yang andal dan berkesinambungan.
Layanan ini juga menawarkan opsi pengecekan secara komplet, mulai pemeriksaan tekanan bola mata berakurasi sangat tinggi (Goldmann Applanation Tonometry), evaluasi struktur saraf mata (Optical Coherence Tomography), pemeriksaan luas lapang pandang (Humphrey Visual Field Perimetry), pemeriksaan sudut bilik mata depan (gonioscopy), hingga pemeriksaan optic disc dan retina mata (Foto Fundus).
Untuk pasien glaukoma yang memerlukan tindakan lebih lanjut, mereka memberikan alternatif layanan operasi dengan implan dan iStent (metode bedah terbaru dengan tahapan invasif yang minim, menggunakan small titanium implant) dengan didukung obat-obatan khusus.