Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik Tersebar di Bumi, Ini Bahayanya bagi Manusia

Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik tersebar di Bumi, ini bahayanya bagi manusia. Mikroplastik cemari darah, jaringan, dan organ manusia.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik Tersebar di Bumi, Ini Bahayanya bagi Manusia
Sky News
Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik tersebar di Bumi, ini bahayanya bagi manusia. Selain lingkungan, Mikroplastik juga mencemari darah, jaringan, dan organ manusia. 

Prof Vethaak juga mengatakan, mikroplastik 10 kali lebih tinggi di kotoran bayi dibandingkan dengan orang dewasa, karena bayi menelan jutaan partikel mikroplastik setiap hari melalui botol plastik.

“Kami juga tahu secara umum bahwa bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap paparan bahan kimia dan partikel,” katanya.

Baca juga: Apa Itu Virus PMK? Waspada Gejala Klinis PMK pada Sapi, Domba, Kambing, dan Babi

Jumlah Mikroplastik dalam Darah Mencerminkan Lamanya Paparan

Vethaak mengakui, jumlah dan jenis plastik sangat bervariasi antara sampel darah.

Dia mengatakan, perbedaan jumlah dan jenis plastik dalam darah mungkin mencerminkan paparan jangka pendek sebelum sampel darah diambil, seperti minum dari cangkir kopi berlapis plastik, atau memakai masker wajah plastik.

Sebuah studi pada Maret 2022 menemukan mikroplastik dapat menempel pada membran luar sel darah merah dan dapat membatasi kemampuannya untuk mengangkut oksigen.

Partikel ini juga ditemukan di plasenta wanita hamil, dan pada tikus hamil mereka melewati paru-paru dengan cepat ke jantung, otak, dan organ janin lainnya.

Berita Rekomendasi

Sebuah makalah ulasan baru yang diterbitkan dan ditulis bersama Vethaak, menilai risiko kanker dan menyimpulkan hipotesis awal.

“Penelitian lebih rinci tentang bagaimana mikro dan nano-plastik mempengaruhi struktur dan proses tubuh manusia, dan apakah dan bagaimana mereka dapat mengubah sel dan menginduksi karsinogenesis, sangat dibutuhkan, terutama mengingat peningkatan eksponensial dalam produksi plastik. Masalahnya menjadi lebih mendesak setiap hari,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Mikroplastik

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas