Matahari Berada di Atas Kabah Hari Ini, Manfaatkan untuk Meluruskan Arah Kiblat, Ini Caranya
Kulminasi Agung yang terjadi di Ka'bah dapat digunakan untuk mengecek dan meluruskan arah kiblat.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Matahari akan berada di atas ka'bah pada Sabtu 28 Mei 2022, hari ini.
Fenomena ini memang terjadi dalam setiap tahunnya, yakni pada 28 Mei dan 15 Juli.
Ini merupakan fenomena yang lazim terjadi setiap tahunnya sebagai bagian dari gerak semu tahunan matahari.
Badan Riset Nasional (BRIN) menginformasikan, waktu persisnya matahari berada di atas kabah yakni pada 28 Mei 2022 pukul 16.17.59 WIB / 17.17.59 WITA / 18.17.59 WIT dan 15 Juli 2022 pukul 16.26.42 WIB / 17.26.42 WITA / 18.26.42 WIT.
Menurut Lembaga Antariksa Nasional atau Lapan, secara astronomis fenomena ini terjadi ketika deklinasi Matahari bernilai sama atau kecil selisihnya dengan lintang geografis Ka’bah.
"Ketika deklinasi Matahari bernilai sama atau selisihnya kecil dengan lintang geografis pengamat, Matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat (atau zenit) saat tengah hari," ungkap lapan di unggahan Instagramnya.
Fenomena ini juga dapat disebut sebagai Kulminasi Agung, atau Istiwa Al a'zham atau Rashdul Qiblat.
Kulminasi Agung yang terjadi di Ka'bah dapat digunakan untuk mengecek dan meluruskan arah kiblat.
Hal ini karena bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka'bah saat Matahari berada diatas Ka'bah.
Baca juga: Apa Perbedaan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan? Ini Jenisnya
Seperti diketahui, ka’bah adalah sebuah bangunan suci bagi umat Islam yang terletak di Mekkah, Arab Saudi.
Ka’bah menjadi kiblat bagi seluruh umat muslim di dunia, sehingga dimanapun umat muslim berada akan menghadap ke satu tempat yang sama saat Solat meskipun arahnya berbeda-beda.
Oleh karenanya, momentum ini dapat digunakan kembali untuk memverifikasi arah kiblat.
Namun karena waktu terjadinya terjadi pada sore hari maka tidak semua wilayah di Indonesia dapat memanfaatkan fenomena ini untuk memverifikasi arah kiblat.
Beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur tidak akan bisa memanfaatkan momen ini, seperti sebagian daerah di Maluku dan Papua.