Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratna Sarumpaet Dipukuli, Kariernya Bermula dari Sutradara Drama hingga Kini jadi Juru Kampanye

Menjadi korban penganiayaan hingga babak belur di bagian wajah, lalu siapakah sebenarnya Ratna Sarumpaet?

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ratna Sarumpaet Dipukuli, Kariernya Bermula dari Sutradara Drama hingga Kini jadi Juru Kampanye
Tribunnews
Tersebar Kabar Ratna Sarumpaet Dikeroyok 

Ketika bencana tsunami menghentak Aceh dan Nias, RSCC dijuluki semua pihak sebagai kelompok paling militan.

Masuk paling awal mengevakuasi mayat dan berhenti paling akhir.

Tak heran jika kemudian RSCC dianugerahi Tsunami Awards pada 2005.

5. Penulis Novel

Novel Maluku Kobaran Cintaku
Novel Maluku Kobaran Cintaku (gr-assets.com)

Tak hanya menulis naskah dan skenario drama serta film.

Mertua Rio Dewanto ini juga meluncurkan novel berjudul Maluku Kobaran Cintaku pada 10 Desember 2010.

Novel ini dilatarbelakangi kerusuhan antar agama yang pernah terjadi di Maluku tahun 1999-2004.

Berita Rekomendasi

6. Ditangkap hingga Dipenjara

Salah satu tersangka kasus makar, Ratna Sarumpaet, mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengajukan surat penghentian penyidikan perkara (SP3), terhadap penetapan dirinya sebagai tersangka oleh penyidik.
Salah satu tersangka kasus makar, Ratna Sarumpaet, mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengajukan surat penghentian penyidikan perkara (SP3), terhadap penetapan dirinya sebagai tersangka oleh penyidik. (Capture Youtube)

Sebagai seorang aktivisi yang vokal menyerukan keadilan, Ratna sangatlah akrab dengan penjara.

Beberapa kali ia ditangkap dan harus mendekam di sel.

Pada 1997, dia sempat dikurung ketat oleh kepolisian di sepanjang jalan Warung Buncit, di mana Ratna dan kawan-kawan mengusung sebuah keranda bertuliskan “DEMOKRASI”.

Karena hal ini Ratna dan kawan-kawannya sempat ditangkap dan diinterogasi selama 24 jam.

Maret 1998, ia ditangkap dan dipenjara selama 70 hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner".

Hal yang sama juga terjadi pada 2 Desember 2016 lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas