Google+ Ditutup Setelah Adanya Dugaan Kebocoran Data pada 500 Ribu Lebih Pengguna
Google akan segera menutup jaringan sosial Google+ setelah adanya celah keamanan yang berakibat bocornya data pengguna
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
![Google+ Ditutup Setelah Adanya Dugaan Kebocoran Data pada 500 Ribu Lebih Pengguna](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/google_20181009_084229.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Google akan segera menutup jaringan sosial Google+ setelah adanya celah keamanan yang berakibat bocornya data pengguna.
Seperti dilansir Tribunnews dari Telegraph, lebih dari 500.000 pengguna terkena imbas dari kebocoran ini.
Akibatnya, ratusan aplikasi dapat mengakses data pengguna, termasuk pekerjaan, umur, dan informasi lokasi.
Belum ada informasi kartu kredit atau bank yang ikut bocor, namun tereksposnya informasi pribadi seperti itu pastinya membuat pengguna resah.
![Ilustrasi](https://s.thestreet.com/files/tsc/v2008/photos/contrib/uploads/193c843f-ba6c-11e7-a70a-dbda3359228c_600x400.png)
Google sebenarnya telah mengetahui isu ini sejak Maret lalu, namun tidak mengungkapkannya pada publik hingga Senin (8/10/2018) malam kemarin.
Baca: Pengamat Media Sosial Beberkan Alasan Path Tutup, Ungkap Ingkari Konsep dan Kesalahan di Masa Lalu
Google tetap diam lantaran takut, bug tersebut akan menarik perhatian politikus dan pembuat regulasi.
Senin malam kemarin, melalui blog www.blog.google, Google mengumumkan akan menutup Google+.
Butuh waktu 10 bulan untuk secara penuh menutup layanan Google+, namun versi untuk bisnis akan tetap dibuka.
Data pengguna yang bocor ini dikarenakan adalah error yang membuat pengguna menghubungkan profil Google+ mereka pada aplikasi lain.
Baca: Diskriminasi Hijab Bukan Alasan Miftahul Jannah Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018
![Ilustrasi](https://www.techworm.net/wp-content/uploads/2018/10/Google.jpg)
Error tersebut mengakibatkan rincian informasi lebih dari 500.000 orang dapat diakses oleh aplikasi tersebut, meski pengguna Google+ sudah mensetting datanya tetap private.
Google mengungkapkan setidaknya ada 438 aplikasi eksternal, seperti games dan kuis online, yang menerima kebocoran ini.
Selain adanya kebocoran data, Google juga mengungkapkan, interaksi pengguna Google+ sangatlah minim.
Baca: Claudia, Tuna Netra Penyanyi Lagu Tema Asian Para Games 2018 Ternyata Terlahir Normal
Sebanyak 90 persen pengguna Google+ hanya membuka media sosial ini kurang dari 5 detik per sesi.
Meski begitu, Google+ tetap akan melanjutkan produk untuk pengguna bisnis (Enterprise).
Google beranggapan, Google+ lebih cocok untuk jaringan sosial internal untuk perusahaan, daripada untuk produk konsumen perorangan.
Google akan segera mengumumkan produk Google+ Enterprise terbaru di masa mendatang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.