Polemik Pembakaran Bendera, Ketum PB HMI Serukan Pimpinan Ormas Islam Lakukan Rembuk Bersama
Ketua Umum Pengurus Besar HMI mengingatkan kepada seluruh kader HMI se Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang dapat memecah belah.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam mengingatkan kepada seluruh kader HMI se Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang dapat memecah belah sesama umat muslim di Indonesia.
Respiratori Saddam Al Jihad mengatakan, bahwa HMI sebagai organisasi yang berbasiskan Islam harus menjadi agen moderasi konflik terkait isu yang belakangan ini telah membuat gaduh umat Muslim.
"Kami cinta kedamaiaan dan kerukunan antar sesama umat muslim. Jangan lagi ada propaganda yang dapat memecah belah umat Islam. HMI konsisten akan me-moderasi isu-isu keagamaan yang belakangan ini mencuat di media sosial, " ujar Saddam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis(25/9/2018).
Ia juga menghimbau kepada seluruh ormas-ormas Islam untuk melakukan rembuk bersama, agar tidak saling tuding-menuding di media.
Baca: Pembakaran Bendera di Garut, Ketum ICMI: Bagian dari Budaya Politik Kita yang Belum Matang
"Situasi yang ada saat ini cukup mengkhawatirkan, dan dapat memicu terjadinya konflik yang destruktif. Saya harap seluruh ormas Islam bisa rembuk bersama dan mencari solusi atas polemik bendera tauhid tersebut, "tegasnya.
Ia menambahkan, mengenai kasus pembakaran bendera tauhid agar di serahkan ke pihak yang berwenang.
"Terkait kasus pembakaran sebaiknya kita serahkan ke pihak yang berwenang, agar terang dan terungkap semuanya, dan saya yakin kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan umat dan bangsa dari berbagai agenda propaganda ini," pungkas Saddam.*