Fakta-fakta Black Friday: Sejarah, Tanggal Jatuhnya, hingga Asal Mula Nama
Apa itu Black Friday, bagaimana sejarahnya dan mengapa diberinama Black Friday? Inilah jawabannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Meski bukan libur nasional, tapi sebagian besar perusahaan meliburkan karyawannya.
Banyak orang yang menggunakan kesempatan itu untuk berbelaja berburu diskon.
Black Friday menjadi sensasi pemasaran dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak tahun 2005, melansir wonderopolis.org, Black Friday menjadi hari belanja paling padat sepanjang tahun.
Untuk menarik perhatian pembeli, banyak pengusaha yang membuka tokonya lebih awal di hari itu.
Bahkan, ada yang sudah mulai diskon saat malam Thanksgiving.
Ada banyak promosi dan harga diskon yang ditawarkan toko-toko.
Beberapa barang dengan diskon besar dijual dengan jumlah yang terbatas.
Karena itu, beberapa calon pembeli rela mengantre dan bermalam di depan toko sambil memasang tenda.
Namun, mengapa diberinama Black Friday?
Ada beberapa penjelasan mengenai asal mula nama ini.
Sejarawan percaya nama ini muncul di Philadelphia sekitar tahun 1960-an.
Sopir bus dan polisi menggunakan nama Black Friday untuk mendeskripsikan lalu lintas yang padat yang membuat kemacetan kota sehari setelah Thanksgiving karena ada banyak pembeli yang berbondong-bondong ke toko.
Namun di sisi pengusaha, alasan itu tidak disukai.