Fakta-fakta Black Friday: Sejarah, Tanggal Jatuhnya, hingga Asal Mula Nama
Apa itu Black Friday, bagaimana sejarahnya dan mengapa diberinama Black Friday? Inilah jawabannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Di awal tahun 1980-an, alasan yang lebih positif muncul.
Menurut penjelasan dari sumber lain, Black Friday merupakan hari di mana pengusaha mulai menghitung dan mendapatkan laba tahunan.
Dalam istilah akuntansi, kerugian disebut "in the red" karena biasanya akuntan menggunakan tinta merah untuk menandakan jumlah negatif (kerugian).
Jumlah positif (laba) ditulis dengan tinta hitam.
Karena itu, "hitam" berarti sesuatu yang baik karena menandakan keuntungan bagi pengusaha.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena Cyber Monday dan Giving Tuesday, yang mirip dengan Black Friday.
Cyber Monday menjadi hari alternatif bagi mereka yang sibuk di hari Jumat dan tidak mau berdesak-desakan mencari diskon saat Black Friday.
Hari Senin setelah Black Firday disebut Cyber Monday dimana banyak penjual toko online yang menawarkan promo spesial.
Sementara itu, Giving Tuesday merupakan bentuk amal yang dicanangkan sejak tahun 2012.
Di hari Giving Tuesday, banyak dermawan individu, organisasi, maupun komunitas yang merayakan hari libur dengan memberi sumbangan bagi orang-orang yang membutuhkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)