Fakta Terbaru Pembunuhan 31 Pekerja di Papua, 150 Personel TNI Kejar KKB Pimpinan Egianus Kogoya
Fakta Pembantaian 31 Pekerja di Papua, dilakukan oleh KKB hingga Lokasi Kejadian Terpencil. 150 personel TNI kejad KKB Pimpinan Egianus Kogoya.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Suut Amdani
Setelah itu, perjalaan dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa kilometer.
“Lokasi di sana tidak ada sinyal. Jalan mulai dari kilometer 46 sudah tidak beraspal dan menanjak. Di sana cuaca dingin, sekitar enam derajat celcius. Ini menjadi tantangan buat anggota di lapangan untuk menuju ke sana,” jelasnya.
6. Proyek dihentikan sementara
Terkait peristiwa 31 pekerja Trans Papua yang tewas dibunuh oleh KKB, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan proyek pengerjaan jembatan Trans Papua dihentikan untuk sementara.
"Dengan kejadian ini semua pekerjaan di hentikan. Di ruas ini dari Mamugu sampai Wamena dihentikan sambil menunggu kondusivitas wilayah," ujar Menteri Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
7. Pernah ada konflik di Yigi-Aurak, tetapi bisa diselesaikan
Direktur Utama PT Istaka Karya Sigit Winanto menjelaskan soal bagaimana situasi selama ini di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, yang mana lokasi tersebut merupakan lokasi terjadinya penembakan 31 pekerja proyek Trans Papua.
Sigit menceritakan di area Kali Yigi dan Kali Aurak juga pernah terjadi kejadian konflik dengan warga setempat.
“Sebelumnya untuk keamanan, pernah ada beberapa kejadian yang relatif bisa (diselesaikan) secara negosiasi dengan lokal. Satu dua kali pekerjaan kita balik dulu ke Wamena dan kita cari solusi dan kembali ke lokasi,” ujar Sigit di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2018).
8. Presiden Jokowi instruksikan Panglima TNI dan Kapolri cek kejadian
Presiden Jokowi memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengecek kejadian tersebut.
"Saya perintahkan tadi pagi ke Panglima dan Kapolri untuk dilihat dulu, karena ini masih simpang siur. Karena diduga itu. Karena sinyal di sana enggak ada. Apa betul kejadian seperti itu," kata Jokowi kepada wartawan di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Jokowi juga menyadari bahwa pembangunan di tanah Papua memang ada kesulitan termasuk karena adanya gangguan dari kelompok bersenjata.
"Kita menyadari pembangunan di tanah Papua itu memang medannya sangat sulit. Dan juga masih dapat gangguan seperti itu," katanya.
(Tribunnews.com/ Miftah)