Mengenal Muslim Uighur, Etnis Minoritas di China yang Sudah jadi Penduduk Xinjiang Berabad Lalu
Mengenal suku Uighur, etnis minoritas di China yang telah menjadi penduduk Xinjiang berabad-abad lalu.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Mengenal suku Uighur, etnis minoritas di China yang telah menjadi penduduk Xinjiang berabad-abad lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini pemerintah China tengah dihujani kritik dari dunia, termasuk Indonesia atas perlakuan mereka terhadap suku Uighur yang dianggap menindas.
Perlakuan yang dimaksud adalah seperti menahan warga suku Uighur di kamp-kamp khusus.
Sebuah komite PBB mendapat laporan soal ditahannya satu juta warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya di wilayah Xinjiang Barat pada Agustus 2018 lalu.
Selama ditahan, mereka menjalani apa yang disebut program pendidikan ulang.
Baca: Lieus Sungkharisma: Pemerintah Harus Tanggap soal Penganiayaan Muslim Uighur
Polemik suku Uighur di China kini tentu saja menjadi sorotan banyak pihak.
Sebenarnya, siapakah suku Uighur?
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, suku Uighur merupakan etnis minoritas di China yang keberadaannya di Xinjiang sudah dicatat sejarah sejak berabad-abad silam.
Mereka merupakan penduduk Muslim yang secara budaya merasa lebih dekat ke Asia Tengah, dibandingkan dengan suku Han China yang merupakan mayoritas.
Pada awal abad 20, suku Uighur mendeklarasikan kemerdekaan mereka dengan nama Turkestan Timur.
Namun pada 1949, Mao Zedong membawa Xinjiang ke dalam kekuasaan penuh Beijing dan menjadi daerah paling luar.
Xinjiang sendiri merupakan provinsi terbesar di China yang memiliki banyak sumber daya alam.
Maka tak heran apabila Beijing memutuskan untuk menjadikan Xinjiang sebagai daerah kekuasaannya.
Akibatnya hubungan China dengan etnis minoritas di Xinjiang diwarnai kecurigaan.