Berita Terbaru soal Nasib Suku Uighur, Profil Suku Uighur, Kebijakan China hingga Tanggapan Kedubes
Berita Terbaru soal Nasib Suku Uighur, Profil Suku Uighur, Kebijakan China hingga Tanggapan Kedubes China
Penulis: Daryono
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM - Kabar perlakuan Pemerintah China terhadap Suku Uighur menuai banyak kecaman.
Di Indonesia, kecaman terhadap sikap Pemerintah China itu disampaikan melalui sejumlah aksi demonstrasi dan pernyataan berbagai pihak.
Sejumlah tokoh juga menyampaikan kritik atas perlakuan Suku Uighur.
Berikut ini Tribunnews.com merangkum fakta-fakta terbaru tentang kabar perlakuan Pemerintah China atas Suku Uighur:
1. Tentang Suku Uighur
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Suku Uighur merupakan etnis minoritas di China yang keberadaannya di Xinjiang sudah dicatat sejarah sejak berabad-abad silam.
Mereka merupakan penduduk Muslim yang secara budaya merasa lebih dekat ke Asia Tengah, dibandingkan dengan suku Han China yang merupakan mayoritas.
Baca: Tanggapan Beberapa Pihak terkait Polemik Muslim Uighur, Maruf Amin Berharap Tak Seperti di Rohingya
Pada awal abad 20, suku Uighur mendeklarasikan kemerdekaan mereka dengan nama Turkestan Timur.
Namun pada 1949, Mao Zedong membawa Xinjiang ke dalam kekuasaan penuh Beijing dan menjadi daerah paling luar.
Xinjiang sendiri merupakan provinsi terbesar di China yang memiliki banyak sumber daya alam.
Maka tak heran apabila Beijing memutuskan untuk menjadikan Xinjiang sebagai daerah kekuasaannya.
Akibatnya hubungan China dengan etnis minoritas di Xinjiang diwarnai kecurigaan.
Cara pemerintah Beijing mengontrol daerah terluarnya tersebut adalah dengan cara mendorong imigrasi massal suku Han ke Xinjiang.
Awalnya suku Han hanya berjumlah enam persen dari jumlah total penduduk China pada 1949 silam.