Kronologi Asep, Bocah Bandung Barat yang Tak Sengaja Telan Peluit hingga Akhirnya Bernapas Lega
Pemberitaan sempat diramaikan dengan kabar Asep Yaya, bocah asal Bandung Barat yang tak sengaja menelan peluit.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Fathul Amanah
Menurut Lina, proses pengangkatan peluit Asep melalui proses endoskopi, sehingga tidak ada sayatan atau operasi dalam proses pengangkatan peluit itu.
Endoskopi sendiri adalah sebuah prosedur pemeriksaan medis menggunakan alat berbentuk selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya (alat endoskop).
Secara teknis, endoskopi adalah memasukan alat endeskop melalui mulut pasien untuk mencari benda tertentu.
"Pasiennya tidur, alatnya masuk melalui mulut ke saluran nafas, lalu ke cabang pernafasan utama. Saat bendanya ditemukan langsung diambil," kata Lina.
Bunyi peluit yang dikeluarkan Asep melalui tarikannapasnya membantu tim untuk memperkirakan letak peluit.
"Untungnya ini peluit, jadi ada bunyinya. Bunyinya sendiri yang memberikan arahan kepada kami di mana posisinya," ungkapnya.
Peluit tersebut, lanjutnya, berada di kedalaman 18 sentimeter di percabangan utama dari bronchus kiri Asep.
"Bendanya itu kecil, sekitar 3 sentimeter," katanya.
Proses pengangkatan peluit Asep sendiri dilakukan secara singkat dalam waktu setengah jam.
Asep pun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Jumat (21/12/2018).
Subandi ditemani tim dokter serta perawat RS tersebut langsung menggandeng Asep keluar dari ruang rawat inap di Gedung Kemuning RSHS Bandung.
"Asep sehat?"
Senyum malu-malu langsung terlukis di wajah polos Asep.
"Alhamdulilah, Asep sudah sehat," kata Asep yang mengenakan jaket biru tua dipadu warna oranye dan putih itu.
"Mau pulang sama bapak," tambahnya kemudian.