5 Fakta Terbaru Tsunami Banten: 222 Orang Meninggal & Daftar Nama Karyawan PLN Dirawat di RS Cinere
Berikut ini 5 fakta terbaru tsunami Banten, sebanyak 222 orang meninggal hingga daftar nama karyawan PLN yang dirawat di RS Cinere.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
Berikut ini 5 fakta terbaru tsunami Banten, sebanyak 222 orang meninggal hingga daftar nama karyawan PLN yang dirawat di RS Cinere.
TRIBUNNEWS.COM - Tsunami menerjang wilayah Banteng dan lampung pada sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.
BMKG telah memastikan, peristiwa tersebut disebabkan oleh aktivitas vulkanik dari erupsi Anak Gunung Krakatau.
Melalui instagram story akun resmi Instagram @infobmkg kembali menginformasikan pada publik agar tak terjadi salah presepsi.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter, jika jumlah korban terus bertambah.
Baca: 2 Rekannya Meninggal dan Drummer Masih Hilang, Ifan Seventeen: Cepet Pulang Sob, Aku Tinggal Sendiri
Hingga pukul 13.00 WIB dampak tsunami banten sudah mencapai 168 meninggal dunia, 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 rumah rusak dan kerusakan fisik lainnya.
Berikut ini rangkuman fakta-fakta terbaru yang berhasil dihimpun Tribunnews.com pada Minggu (23/12/2018) dari berbagai sumber.
1. BMKG Sebut Tsunami Banten Fenomena Langka
Disampikan BMKG melalui Instagram Story akun BMKG, @infobmkg, Minggu (23/12/2018).
"Perlu kami luruskan bahwa DETEKSI DINI FENOMENA ERUPSI GUNUNG API DAN DAMPAKNYA adalah wewenang otoritas Badan Geologi (khususnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi bukan wewenang BMKG," tulis akun BMKG, (23/12/2018).
Lebih lanjut, akun BMKG menyampaikan, wewenangnya saat ini hanya mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk aktivitas tektonik.
Aktivitas tektonik yang dimaksud adalah gempa bumi dan sesar, dan sebagainya.
Bukan karena aktivitas vulkanik yang disebut BMKG adalah wewenang dari Badan Geologi.
"Sistem BMKG saat ini hanya mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk aktifitas tektonik, jika ada kemungkinan tsunami akibat aktifitas vulkanik (gunung api) itu adalah wewenang rekan kami di Badan Geolog," tulis akun BMKG.