Data Terbaru Korban Tsunami Banten dan Lampung: 429 Orang Meninggal, 1.485 Luka, dan 154 Hilang
Data terbaru:sebanyak 429 orang meninggal, 1.485 luka, dan 154 hilang dalam tsunami Banten dan Lampung hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda tepatnya wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB memakan banyak korban.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan update mengenai jumlah korban per Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB.
Hingga pukul 13.00 WIB, sebanyak 429 orang meninggal dalam musibah tsunami tersebut.
Selain itu, sebanyak 1.485 orang mengalami luka-luka dan 154 orang dinyatakan hilang.
Baca: Menko Puan Maharani Janjikan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda
Baca: Sudah tidak Beroperasi Sejak Tahun 2012, Bouy Tsunami Milik Indonesia Rusak Karena Vandalisme
"Jumlah korban meninggal hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 429 orang, 1.485 orang mengalami luka-luka, dan 154 orang hilang," ujar Sutopo di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) dikutip dari TribunJakarta.com.
Tsunami di Selat Sunda ini melanda daerah di pantai selatan Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Selain itu, daerah terdampak lain yaitu daerah pesisir pantai barat Provinsi Banten meliputi Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Baca: Ini Analisis PVMBG soal Kemungkinan Pemicu Tsunami Selat Sunda
Di wilayah Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Rajabasa, Sidomulyo, Ketibung, dan Kalianda.
Tercatat sebanyak 108 orang meninggal dunia, 279 orang luka-luka, dan 13.73 orang mengungsi.
Sementara di wilayah Pesawaran satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, dan 231 orang mengungsi.
Di wilayah Kabupaten Serang daerah terdampak meliputi Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka.
Sebanyak 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, dan 68 orang hilang.
Sementara Kabupaten Pandeglang sebanyak 290 orang meninggal dunia dan 1.143 orang luka-luka.
"Kalau dilihat dari tingkat kerusakan, Pandeglang paling parah, 290 orang meninggal dunia."
"Lampung selatan 108 orang, Kabupaten Serang 29 orang, Pesawaran dan Tanggamus masing-masing satu orang," kata Sutopo, dikutip dari Kompas.com.
Hal ini menyebabkan pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Pandeglang selama adalah 14 hari.
Tercatat dari tanggal 22 Desember hingga 4 Januari 2018.
Baca: Sutopo: Ada yang Menyebut Tinggi Tsunami di Tanjung Lesung Lebih dari Lima Meter
Sementara di Lampung Selatan status tanggap darurat bencana selama 7 hari terhitung dari tanggal 23 Desember hingga 29 Desember 2018.
Sutopo mengatakan jika kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah seiring evakuasi yang terus dilakukan.
"Jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah. Penanganan terus dilakukan. Evakuasi korban masih berlangsung," ujar Sutopo dikutip dari TribunJakarta.com.
Selain korban jiwa, tsunami juga menyebabkan kerusakan bangunan.
Sebanyak 882 rumah rusak, 73 penginapan rusak, dan 60 warung rusak.
(Tribunnews.com/Miftah)