Status Gunung Anak Krakatau Meningkat di Level Siaga, Berbahayakah?
Gunung Anak Krakatau berubah menjadi status siaga level 3 pagi ini, Kamis (27/12/2018). Meningkatnya status tersebut, berbahayakah bagi masyarakat?
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Fathul Amanah
Menurut Jusri, jika saat terjadi hujan abu vulkanik dan menutupi kaca mobil, pengendara untuk tidak menyalakan wiper.
Baca: Terungkap, Aktivitas Vulkanik Anak Gunung Krakatau Ternyata Terjadi Sejak 1928
Hal tersebut dikarenakan abu vulkanik memiliki sifat yang mengumpul ketika terkena air, sehingga membuat kaca mobil semakin buram.
Pengendara baiknya membersihkan kaca dengan benda kering, seperti lap atau disemprot dengan udara dari kompresor.
Jusri juga menyarankan bagi para pengendara untuk aktif memantau aktivitas gunung berapi melalui media sosial.
"Pantau informasi mengenai daerah yang terdampak agar bisa menghindar, bersihkan kaca juga jangan pakai air, cukup kain kering atau lainnya," terang Jusri.
Baca: Gunung Krakatau dan Pulau Thera - 2 Erupsi Gunung Berapi yang Sebabkan Tsunami Terbesar di Dunia
"Apabila kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk berjalan karena faktor visibilitas atau lainnya, lebih baik jangan memaksakan diri, cari lokasi yang aman dan menunggu hingga situasi lebih normal," ujar Jusri.
(Tribunnews.com/Whiesa)