Fakta dan Tanggapan Terbaru Berita Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Telah Dicoblos
Telah beredar berita hoaks atau berita bohong tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos. Berita tersebut disebar oleh Andi Arief.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Telah beredar berita hoaks atau berita bohong tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos.
Informasi terkait adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilu diunggah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok."
"Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," demikian twit Andi Arief.
Baca: Bela Andi Arief, Ketua DPP Demokrat Klaim Kabar 7 Kontainer Surat Suara Beredar Rabu Sore
Saat ini, cuitan Andi Arief soal tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos sudah dihapus.
Namun, beberapa warganet berhasil mengabadikan cuitan Wasekjen Partai Demokrat tersebut.
Ternyata, pernyataan Andi Arief menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Berikut fakta dan tanggapan terbaru tentang berita hoaks atau berita bohong tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Klarifikasi Kompas TV
Kompas TV mengklarifikasi kabar yang beredar luas di media sosial terkait informasi tujuh kontainer surat suara dari China yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Baca: Mendagri Minta Kabareskrim Usut Penyebar Informasi Bohong 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Di media sosial saat ini beredar informasi bahwa Kompas TV memberitakan "7 Kontainer Surat Suara dari China Sudah Tercoblos untuk pasangan nomor 01?".
Melalui akun Twitter-nya pada Kamis (3/1/2019), @KompasTV menyatakan apa yang disampaikan tersebut tidak benar.
Baca: Bawaslu: Kotak Suara Pemilu dari Kardus Rawan Rusak Terpapar Air dan Terbakar
Kompas TV tidak pernah menayangkan informasi itu.
Klarifikasi ini penting untuk diberikan mengingat banyaknya pertanyaan netizen yang ditujukan kepada Kompas TV.