Gempa Hari Ini: BMKG Mencatat Dua Gempa Kembali Mengguncang Wilayah di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa kembali mengguncang wilayah Indonesia pada Kamis (3/1/2019) sore.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa kembali mengguncang wilayah Indonesia pada Kamis (3/1/2019) sore.
Dua gempa yang dicatat BMKG berada di Mamasa, Sulawesi Barat.
Gempa pertama yang dicatat BMKG berada di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa pada pukul 18.27 WIB.
Gempa yang mengguncang Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa berkekuatan Magnitudo 2,7 dengan kedalaman 24 km.
Baca: Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi dan Angin Kencang hingga 6 Januari
Pusat gempa berada di darat, tepatnya di 11 km Timur Laut Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Gempa tersebut dirasakan Mamasa dengan Skalam MMI II.
Sedangkan gempa kedua terjadi pada pukul 18.32 WIB di Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
Gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 2,9 berada di kedalaman 6 km.
Baca: Untuk Antisipasi Tsunami Susulan, BMKG Pasang Water Level di Pulau Sebesi
Gempa yang mengguncang Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa ini berpusat di darat.
Pusat gempa berada di 2 km Utara Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Gempa ini dirasakan Mamasa dengan Skala MMI II.
Baca: Beredar Rekaman Suara soal Gempa 8 SR Akibat Letusan Gunung Anak Krakatau, BMKG: HOAX
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca: BMKG Pasang Alat Ukur Ketinggian Air di Pulau Terdekat Gunung Anak Krakatau, Begini Cara Kerjanya
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
Baca: BMKG Pasang Alat Ukur Ketinggian Air di Pulau Terdekat Gunung Anak Krakatau, Begini Cara Kerjanya
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
Baca: BREAKING NEWS: BMKG Catat Gempa 5.0 M Guncang Sumba Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)