Tidak Mudah Menyandang Gelar Top Skor di Kompetisi Kasta Tertinggi Sepak Bola Indonesia
Lalu bagaimana dengan Aleksandar Rakic yang di Liga 1 2018 meraih gelar top skor ? Menarik untuk dinantikan ketika Liga 1 musim depan telah berjalan.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Daryono
Menyandang gelar Top Skor di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tidak mudah.
TRIBUNNEWS.COM - Menyandang gelar top skor di kompetisi sepak bola Indonesia tidaklah mudah.
Terutama di kompetisi kasta tertinggi liga sepak bola Indonesia, Liga 1.
Pemain yang menyabet gelar ini tentu menguntungkan untuk dirinya.
Baca: Aleksandar Rakic Dikaitkan dengan Persib, Bagaimana Nasib Srdan Lopicic?
Menyabet gelar top skor dinilai dapat menaikkan harga pemain pada bursa transfer saat jeda kompetisi.
Tapi, di kompetisi sepak bola Indonesia, terutama Liga 1, belum ada satu pemain pun yang dapat mempertahankan gelarnya di musim selanjutnya.
Dilansir dari Liga Indonesia, sejak ISL 2008/2009 hingga Liga 1 2018, tak mudah bagi penyandang gelar top skor untuk mempertahankan gelarnya.
Pemain top Indonesia sekalipun, seperti Boaz Salosssa dan Cristian Gonzales yang merajai gol di awal ISL hingga beberapa musim kedepan, tidak mampu untuk mempertahankan gelarnya.
Bahkan ada yang gagal menghasilkan gol untuk timnya setelah memutuskan hengkang dengan klub sebelumnya.
Seperti pengalaman Emmanuel Kenmogne dan Sylvano Comvalius.
Emmanuel Kenmogne tergabung bersama Persebaya di kompetisi ISL.
Berseragam Persebaya di SIL tahun 2004 menjadikannya top skor dengan perolehan 25 gol.
Namun pada musim selanjutnya ia memutuskan hengkang klub Malaysia, Kelantan FA.
Mesin gol Persebaya pada musim sebelumnya ini seakan mengalami kerusakan dengan hanya mencetak satu gol untuk timnya pada tahun 2005.
Baca: Akan Ada Unsur Persikabo dalam Nama Baru PS Tira
Baca: Update Bursa Transfer Liga 1: Borneo FC Rekrut Pelatih dari Italia, Persib Datangkan Dejan Miljanic