Tanggapi Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto, Jokowi: Jangan Pesimistis Lah!
Pidato Kebangsaan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat tanggapan dari presiden petahana, Jokowi: jangan pesimistis lah!
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
"Pertamina, PLN Krakatau Steel, sekarang utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa," kata dia.
Mendengar pernyataan itu, Menteri BUMN Rini Soemarno angkat bicara.
Menteri Rini Soemarno mempertanyakan data dan bukti ke calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut perusahaan pelat merah akan bangkrut satu per satu.
"Ya buktinya mana? Orang ngomong kan bisa saja, gampang bicara, sekarang lihat bukti buktinya apa?" ucap Rini di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Menko Perekonomian, Darmin Nasution yang meminta tidak main asal tuding terhadap BUMN.
Darmin tidak mengetahui apa dasar ketika ada pihak yang menyebut BUMN akan bangkrut.
"Dasarnya apa, (kalau didasari karena rugi), itu kesimpulan yang terlalu ceroboh," ucap Darmin.
Rini pun kembali menyampaikan, BUMN yang rugi saat ini, seperti PT Garuda Indonesia (Persero), sedang diupayakan perbaikan keuangannya oleh pemerintah.
Upaya penyehatan keuangan Garuda, kata Rini, dengan melakukan renegosiasi kontak-kontrak lima sampai tujuh tahun yang lalu, dimana nilai kontrak tersebut terlalu mahal.
"Saya yakin kita bisa perbaiki semua. Kita harus menjaga keberlangsungan BUMN-BUMN tersebut, kita punya karyawan yang banyak, karyawan itu juga punya keluarga, kita harus jaga semua. Jadi kalau bicara marilah bicara dengan benar, dengan data yang kuat," papar Rini.
Baca: Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, Begini Tanggapan Rini Soemarno dan Dirut Garuda
Tak hanya Rini Soemarno, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara juga membantah pernyataan Prabowo.
Menurut Ari, Garuda Indonesia saat ini masih tetap beroperasi.
Namun, dia mengakui Garuda Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan bisnis.
"Garuda Indonesia kalau bangkrut mungkin saya sudah tidak di sini (perusahaan). Kalau dibilang challenging, yes," ujar Ari di Jakarta, Selasa (14/1/2019), mengutip Kompas.com.