Fakta dan Tanggapan Soal Keributan Pendukung Jokowi dan Prabowo Saat Debat Kedua Pilpres 2019
Keributan terjadi antara anggota TKN dan BPN saat debat kedua Pilpres 2019. Berikut rangkuman fakta dan tanggapan sejumlah pihak terkait keributan.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
"Karena nenek saya juga Panjaitan. Jadi saya menyampaikan minta maaf. Ini bukan marah-marah, tetapi ini penegakan aturan. Itu yang saya sampaikan," pungkasnya.
Baca: Beredar Video Ferdinand Hutahaean Protes Ketua KPU, Menko Luhut Datangi Lokasi Keributan
4. Penjelasan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, angkat bicara soal keributan yang terjadi pada debat kedua Pilpres 2019.
Aria menerangkan kronologi keributan bermula saat anggota BPN Prabowo-Sandi protes kepada komisioner KPU.
Aria mengatakan, pihaknya sebenarnya tak masalah dengan keberatan yang diajukan oleh BPN.
Namun, ia mempertanyakan sejumlah anggota BPN yang menunjuk-nunjuk ke barisan kursi pendukung Jokowi.
"Tiba-tiba mereka kok nunjuk-nunjuk ke kami. Saya juga enggak ngerti apa maksudnya," ujar Aria kepada Kompas.com, Senin (18/2/2019).
Aria yang saat debat bertugas selaku koordinator floor manager pun menghampiri tim BPN Prabowo-Sandiaga.
Ia hanya ingin mengetahui apa yang menyebabkan para anggota BPN ramai-ramai menghampiri komisioner KPU.
"Kan saya kenal semua, teman-teman semua itu," kata Aria.
Aria lantas meminta BPN menyampaikan protes sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Menurut dia, BPN tak perlu memaksakan kehendak dan mendesak-desak KPU.
Apalagi, sesi komersial akan segera berakhir dan debat akan segera berlanjut.
"Saya bilang, sudahlah kita mundur saja, kembalikan pada KPU, Bawaslu, panitia. Kalau itu nanti dipersoalkan ya sudah, ini debatnya lanjut dulu. Ini ditonton oleh masyarakat Indonesia, jangan malu-maluinlah," ujarnya.
Aria mengatakan, imbauan serupa ia sampaikan kepada para anggota TKN.
Ia meminta para pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak terpancing dan kembali ke tempat duduk mereka.
"Saya bilang, 'Teman-teman mundur semua, deh'. Ini lebih protesnya teman-teman 02 ke KPU, Bawaslu. Kami bukan sebagai pelaksana. Kami juga enggak melihat ada yang salah dari Pak Jokowi," katanya.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)