Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Hal Menarik dari Debat Cawapres 2019, Penghentian Ujian Nasional hingga Infrastruktur Langit

Debat Calon Wakil Presiden 2019 antara KH Maruf Amin dengan Sandiaga Uno berlangsung Minggu (18/3/2019) malam.

Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 6 Hal Menarik dari Debat Cawapres 2019, Penghentian Ujian Nasional hingga Infrastruktur Langit
Kompas.com/ GARRY ANDREW LOTULUNG
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya 

Hal itu diutarakan Sandiaga Uno dalam debat antar Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/3/2019).

"Bu Is di Sragen dimana pengobatannya harus distop karena BPJS tidak lagi men-cover. Di bawah Prabowo - Sandi kami pastikan dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN kita selesaikan," kata Sandiaga Uno.

Ibu Lis, bernama lengkap Liswati, merupakan pasien kanker payudara berasal dari Sragen, Jawa Tengah.

Sandiaga Uno bertemu dengan Liswati saat ia melakukan kunjungan ke Sragen pada akhir Desember 2018 lalu.

Saat itu, Liswati mengeluhkan ada obat resep untuk pasien kanker payudara yang tidak ditanggung BPJS.

Ia mengaku sangat diberatkan dengan kebijakan tersebut karena tidak bisa membeli obat yang dimaksud.

"Saya adalah pasien kanker payudara yang tidak dicover oleh pemerintah obatnya," ujar Liswati.

Berita Rekomendasi

"Nah saya mohon untuk Bang Sandi untuk bisa membantu teman-teman kita, yaitu seperti saya obat resep itu tidak dijamin oleh BPJS.Untuk itu sangat memberatkan kita sebagai warga kecil, warga miskin yang itu tidak bisa kita beli," lanjutnya.

Ditengah-tengah pembicaraannya, Liswati mengungkapkan bahwa obat untuk pasien kanker payudara sebenarnya telah dicover BPJS.

Namun, obat akan dicover BPJS jika telah terjadi penyebaran.

"Nah sebetulnya dicover tapi harus ada penyebaran, bagaimana mungkin? Kita ingin sembuh kok harus penyebaran begitu," kata Liswati.

Di akhir ceritanya, Liswati mengungkapkan ia tak sanggup membeli obat untuk penyakit kanker payudaranya karena terlalu mahal.

Pertemuannya dengan Liswati tersebut diunggah Sandiaga Uno di laman Facebook resminya pada 30 Desember 2018.

5. Insratruktur Langit

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas