Penyanyi Keroncong Mus Mulyadi Wafat, Pernah 2 Minggu Naik Kapal Kayu, sang Anak: Penuh Semangat
Penyanyi keroncong Mus Mulyadi wafat. Di masa muda, Mus dan kawannya pernah 2 minggu naik kapal kayu. Sang anak menyebut ayahnya sosok penuh semangat.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
“Orang yang penuh semangat sebenarnya, seorang legend, semua orang tahu,” katanya.
Kesedihan tersebut juga diungkapkan Erick melalui akun Instagram pribadinya @erick_mus.
Erick mengunggah foto tangannya yang tengah menggenggam tangan Mus Mulyadi.
Baca: Mus Mulyadi Wafat, Tak Ada Lagi Suara Merdu Si Buaya Keroncong, Begini Rekam Jejaknya di Dunia Musik
Dalam keterangan foto, Erick mengucapkan salam perpisahan dan permintaan maaf kepada sang ayah.
"Selamat jalan Papa, papa udah ga sakit lagi... maaf in aku yang belum bisa membahagiakan papa papa sudah bersama Bapa disurga," tulis Erick.
Mus Mulyadi merupakan pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 14 Agustus 1945.
Ia mendapat julukan sebagai "Buaya Keroncong".
Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah".
Ia pernah menjadi anggota Favourite Band.
Mengutip Wikipedia, Mus Mulyadi pernah mendirikan band Irama Puspita dan Arista Birawa.
Saat berada di band Arista Birawa, Mus Mulyadi dan kawan-kawan pernah mengembara ke Singapura.
Baca: Jokowi Sebut Keroncong dan Dangdut Yak Kalah Bagus dari K-pop
Mereka meninggalkan Surabaya dan mencoba untuk mengadu nasib ke Singapura tahun 1967.
Mus Mulyadi dan kawan-kawan bahkan harus menggunakan kapal kayu selama dua minggu perjalanan hingga mendarat di Tanjung Pinang.
Mereka kemudian menerima show hajatan tanpa dibayar sebagai upah untuk menyeberangkan mereka ke Singapura.