2 Sepeda KPK hingga Pesan Prabowo untuk Dua Tahun Kasus Novel Baswedan
Kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, telah dua tahun diperingati. Simak fakta dua sepeda KPK dan pesan Prabowo berikut
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan,telah dua tahun diperingati. Simak fakta dua sepeda KPK dan pesan Prabowo berikut
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, tepat dua tahun diperingati kemarin Kamis (11/4/2019).
Selama dua tahun ini sejak 11 April 2017, kasus tersebut tak menemui titik terang seperti belum tertangkapnya pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.
Aksi peringatan dua tahun kasus penyiraman air keras kepada Novel pun digelar di halaman Gedung KPK kemarin Kamis.
Dikutip dari Kompas.com, Novel mengatakan, aksi yang digelar di halaman Gedung KPK ini bukan berupa peringatan akan peristiwa terjadinya penyerangan.
Menurut Novel, aksi ini adalah kritik terhadap penuntasan kasus penyerangan yang berlarut-larut.
"Ini bukan memperingati 2 tahun saya diserang, tapi ini momentum yang digunakan, sudah 2 tahun saya diserang dan tidak diungkap," ujar Novel di Gedung KPK Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Lain dari hal itu, sejumlah fakta terungkap mulai dari kondisi dua sepeda KPK hingga pesan capres 02, Prabowo Subianto untuk Novel Baswedan.
DIrangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta peringatan dua tahun kasus Novel Baswedan.
Baca: Berbagai Kejanggalan dalam 2 Tahun Pengungkapan Kasus Novel Baswedan, Presiden Tak Beri Batas Waktu
1. Novel ingat pernyataan ke media hampir 2 tahun lalu
Diberitakan TribunJakarta.com, penyidik senior KPK, Novel Baswedan menyinggung soal pernyataannya di media hampir dua tahun lalu terkait penyerangan yang menimpa dirinya.
Novel mengingatkan, sekira satu tahun delapan bulan yang lalu ia pernah berkata, kasus penyiraman air keras yang ia alami tidak bakal terungkap.
"Saya masih ingat kurang lebih satu tahun delapan bulan yang lalu itu saya sudah menyampaikan ke publik, ke media-media, penyerangan kepada saya tidak akan diungkap," kata Novel saat ditemui di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Dan ternyata itu benar, sampai sekarang tidak diungkap bahkan langkah kecil pun yang menunjukkan untuk pengungkapan, nggak terlihat," sambungnya.
2. Novel kecewa