Anak Gagal ke Kidzania, Ki Kusumo Ngamuk
Dia meminta pihak Kidzania bertanggung jawab atas hal itu karena para orang tua murid merasa dirugikan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Puluhan orang tua murid di SD Pekayon Jaya VI, Bekasi Selatan, Kota Bekasi mengamuk dan emosi lantaran anak-anak mereka gagal berangkat wisata ke Kidzania, Rabu (14/5/2014) pagi.
Ki Kusumo, salah seorang orang tua murid sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi sudah berulang kali protes dan marah akibat batalnya wisata ratusan anak SD Pekayon Jaya VI, Bekasi Selatan, Kota Bekasi ke Kidzania.
"Saya selaku orang tua murid jelas kecewa. Saya dari pagi sudah ngamuk-ngamuk. Tapi apa daya karena masalah tidak ada bus. Gak mungkin juga anak-anak berangkat naik odong-odong," ujar Ki Kusumo.
Dengan kejadian ini, Ki Kusumo berpendapat pihak Kidzania sangat tidak profesional. Dan mewakili pihak orang tua murid, ia meminta pihak Kidzania bertanggung jawab atas hal itu karena para orang tua murid merasa dirugikan.
"Kami minta ada kompensasi. Kasian anak-anak, kekecewaan mereka gak terbayarkan. Pasti dari semalem mereka gak bisa tidur mikirin mau pergi hari ini, tapi batal. Kalau tidak ada kejelasan dan tidak tanggung jawab kami proses hukum. Ini kan namanya penipuan," kata Ki Kusumo yang tiga anaknya sekolah di SD tersebut.
Untuk diketahui, seharusnya pagi tadi pukul 06.00 WIB, mereka berangkat menggunakan lima bus yang disediakan oleh Kidzania. Namun yang datang hanya enam bus dan kualitasnya buruk.
Alhasil hingga pukul 09.00 WIB, anak-anak dan orangtua masih berada di sekolah dan gagal berangkat. Lantaran gagal berangkat, ratusan anak yang sudah berkumpul di sekolah sejak pukul 05.00 WIB ini menangis.
"Saya kecewa gagal berangkat, karena busnya jelek dan AC nya bocor. Saya sudah bangun dari jam 3 biar gak ketinggalan tapi gak jadi berangkat," kata Natan, siswa SD Pekayon Jaya VI, Bekasi Selatan, Kota Bekasi saat ditemui di sekolahnya.
Selain Natan, ratusan kekecewaan juga tersirat dari muka-muka anak lainnya. Mereka tampak sedih bahkan ada yang menangis merengek berpelukan dengan sang ibunda.
Menurut informasi yang dihimpun, acara wisata ini sudah direncanakan sejak dua bulan lalu. Anak-anak yang ikut diwajibkan membayar Rp160 ribu. Sementara orangtua atau pendamping yang ikut membayar Rp150 ribu.
Sesuai kontrak perjanjian dengan Kidzania, ratusan anak ini akan diakomodasikan menggunakan 6 bus dengan kualitas baik. Namun nyatanya yang datang ke sekolah hanya lima bus. Dari lima bus itu, dua bus berkualitas baik sementara tiga lainnya bus bobrok dan pendingin udaranya bocor.