Banyak Artis Berpolitik Diragukan Kemampuannya, Ini Cara Ratih Sanggarwati Menepisnya
Bicara kiprah selebritas terjun ke panggung politik yang kerap diragukan, Ratih Sanggarwati berharap anggapan semacam itu tak lagi terjad
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bicara kiprah selebritas terjun ke panggung politik yang kerap diragukan kemampuannya, Ratih Sanggarwati berharap anggapan semacam itu tak lagi terjadi.
Hal itu diutarakan mantan peragawati senior tersebut, saat didapuk menjadi penanggungjawab Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang rencananya akan digelar 8 - 10 Desember 2014, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
"Jangan pernah remehkan kiprah para artis aktif di partai politik," kata Ratih di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/11/2014)
Ratih menuturkan, dalam persiapan mukernas itu, ia melibatkan sejumlah para artis sebagai panitia, di antaranya, Emilia Contessa, Angel Lelga dan masih banyak lagi.
Secara pribadi Ratih mengaku sangat senang para artis bersedia terjun ke dunia politik. Mereka punya kemampuan dibidangnya yang sangat penting bagi kemajuan partai politik.
"Temen-temen artis punya massa dan andil besar dalam proses perekrutan kader-kader baru yang potensial," ujarnya.
"Ini sekaligus bisa menjadi pembuktian bagi masyarakat untuk aktif berpolitik. Siapapun dia dan berprofesi apapun enggak masalah berpolitik," imbuhnya.
Dia mencontohkan, Terpilihnya Angel Lelga sebagai wasekjen PPP, Emilia Contessa duduk di Dewan Pertimbangan Daerah (DPD), Okki Asokkawati di DPR, menurut Ratih membuktikan artis punya kemampuan berpolik.
"Terjun ke dunia politik tak harus menyandang titel SI, S2 atau seterusnya. Masing-masing punya kelebihan dan peran sesuai profesinya," kata Ratih.
Senada dikatakan Ketua organisasi dan keanggotaan DPP PPP sekaligus Ketua Mukernas PPP, Djafar Alkatiri. Dia menegaskan andil artis di partai politik sangat diperlukan.
Bagi Djafar para artis memberi warna tersendiri. "Mereka punya pandangan modern dan berbeda yang sangat positif, faktual dan aspiratif. Itu penting membuka wawasan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya," kata Djafar.