Vitalia Shesya Pesta Narkoba Bersama Enam Pemuda
Penggrebekan dilakukan setelah aparat kepolisian menerima laporan ada sebuah kamar yang dijadikan tempat pesta narkoba
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Banyak nitizen yang hendak mengklarifikasi kabar tersebut ke model yang sempat terseret kasus korupsi impor sapi yang melibatkan Ahmad Fathanah dari PKS.
Seperti di akun Instagram Vitalia, @vitaliashesya15, nitizen ramai-ramai menanyakan kasus tersebut.
Akun @antiknur18 menuliskan,”Mbak apakah gosip itu benar? Please jawab mbak. Aku ngefans lo sama mbak Vita”.
Sementara nitizen lainnya mempertanyakan hasil tes urine positif itu mengacu pada narkoba ataukah kehamilan.
”Itu tes urine apaan…hahaha” tulis akun @agus_bonnie. Sampai berita ini diturunkan, tercatat sudah 105 komentar dilayangkan ke akun Instagram Vitalia.
Seperti diberitakan sebelumnya, model majalah pria dewasa Vitalia Sesha (28) atau Vita dan enam rekannya ditangkap dalam penggerebekan salah satu kamar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin (13/7/2015).
Mereka kemudian ditahan oleh polisi, setelah melalui tes urine terbukti menggunakan narkotika jenis ekstasi.
"Bener, kemarin digrebek oleh Polsek Pademangan (Jakarta Utara) dan tim. Di satu kamar Hotel Mercure Ancol. Terus, ada beberapa temannya yang memegang ekstasi. Ada tujuh orang sama Vita," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, M Iqbal, ketika diwawancara per telepon oleh Kompas.com, Selasa (14/7/2015).
Lanjut Iqbal, polisi lalu melakukan tes urine terhadap tujuh orang tersebut, termasuk Vita, untuk membuktikan apakah benar atau tidak mereka menggunakan narkotika.
"Semuanya kami tes urine. Vita positif. Semua positif," ucapnya.
Mengenai waktu penggrebekan, Iqbal mengaku tidak mengetahuinya.
Yang pasti, sekarang Vita masih ditahan di Kantor Polsek Pademangan.
"Saya enggak tahu jamnya. Sekarang udah diamankan di Polsek Pademangan. Sekarang masih diselidiki," terangnya lagi.
Pada 2013, mobil Honda Jazz dan jam tangan Chopard milik Vita disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena barang-barang itu diduga merupakan bagian dari praktik pencucian uang yang dilakukan oleh Ahmad Fathanah, yang ketika itu berstatus tersangka suap kuota impor daging sapi.