Kikan Bawa Musik Era 90-an dalam Album Terbarunya
Kikan Manara memiliki konsep unik untuk album perdanya sebagai penyanyi solo.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Namara Surtikanti, atau Kikan Manara memiliki konsep unik untuk album perdanya sebagai penyanyi solo. Mantan vokalis grup musik Cokelat ini membawa semangat era 90 untuk mewarnai albumya yang bertajuk "Sendiri".
"Memang back to 90-an aku pengen banyakin sound-sound 90-an," kata Kikan kepada Tribunnews.com saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015) malam.
Kikan menjelaskan, keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Selain telah menggantakan dirinya ke dalam belantika musik tanah air, Kikan merasa memiliki kenangan tersendiri pada masa-masa 90-an itu.
"Karena aku besar (karir) di era 90an Indonesia dan di luar negeri, jadi aku ingin mengembalikan semangat sembilan puluhan itu," Ucapnya menambahakan.
Diebutkan, terdapat dua lagu yang menjadi unggulan dalam albumnya, yakni meliputi lagu berjenis beet dan lagu slow berjudul Seseorang dan Suatu Hari," kata Kikan.
"Judulnya masih berubah-ubah," kata Kikan.
Sebelumnya, Kikan akan segera mengeluarkan album solo perdanya November 2015 mendatang. Kikan akan menujukan pesan bahwa dirinya adalah penyanyi solo berkarakter yang mampu berkreasi melalui album barunya itu.
"Album ini akan menjadi album solo perdana aku. Setelah sekian lama mungkin banyak yang enggak tahu aku masih nyanyi atau enggak setelah keluar dari Cokelat," kata
Mantan vokalis grup musik Cokelat itu kepada Tribunnews.com saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015) malam.
Dijelaskan, tema yang akan disampaikan secara keseluruhan adalah tetanng kehidupan nyata yang dihadapi orang-orang pada umumnya. Tema cinta menjadi paling dominan dalam album itu.
Seluruhnya ada sepuluh lagu. Sembilan lagu di antaranya adalah ciptaan Kikan sendiri. Sementara sisanya lagi merupakan lagu Ricycle yang juga akan dibawakannya.
Ia mengaku, inspirasi lagu-lagunya melalui hasil pengamatannya dari kisah problematika orang-orang yang berurusan tentang percintaan. "Cintanya juga macam-macam, ada cinta kepada alam, cinta arti keluarga, dan cinta antar manusia," jelas putri dari pasangan Bambang Sugondo dan Ade Indira ini.
"Akan ada satu lagu ke Indonesia, tapi lagu itu belum ada ajudulnya, tentang cinta buat negara, cinta kebangsaan, dan tanah air," tambah perempuan kelahiran Jakarta 9 September 1976 itu.
Kikan menjelaskan, dirinya tetap berusha memperlihatkan karakternya aslinya dalam bernyanyi. Kendati tidak berkeinginan mengganti-ganti dari sisi teknik vokal, dirinya berjanji akan tampil lebih variatif jauh berbeda daripada penampilannya sewaktu bersama grup musik Cokelat dulu.
Ia berharap, album itu cukup bisa menjawab kerinduan seluruh penikmat musik yang sudah tidak sabar menunggu album terbarunya sejak lama.
"Aku tidak mempunyai harapan yang muluk-muluk, yang penting aku bisa diterima sama para penggemar musiknya dan semoga aku bisa berkontribusi di industri musik Indonesia," harapnya Kikan menambahkan.