Cara Piyu Bikin Lagu Lawas Padi Jadi Segar dan Berenergi Baru
Piyu, menyuntikkan energi baru untuk lagu-lagu hits PADI yang ia daur ulang dalam album Best Cuts of Piyu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Gitaris yang juga produser Satriyo Yudi Wahono (42) atau yang akrab disapa Piyu, menyuntikkan energi baru untuk lagu-lagu hits PADI yang ia daur ulang dalam album Best Cuts of Piyu.
Selain energi baru, mantan suami Anastasia Florina Limasnax ini juga menggaet penyanyi-penyanyi baru yang beberapa di antaranya merupakan jebolan ajang pencarian bakat penyanyi.
"Saya berharap album ini jadi jembatan ke generasi sekarang dengan yang pernah dengar lagu PADI. Dari sisi sound juga beda, karena saya rekam dulu masih pakai pita. Instrumen juga masih terbatas. Jadi di sini ada pembaharuan dari sound dan juga aransemen," ujar Piyu saat menggelar jumpa pers di Foundry 8, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016) malam.
"Jadi pas denger lagu-lagunya merasa ini lagu baru tapi ternyata lagu lama," imbuh dia.
Sedangkan untuk materi albumnya, ayah tiga anak ini cenderung memilih lagu lawas PADI yang dulu pernah hits.
"Karena ini the best cuts, jadi memilih lagunya yang pernah jadi hits. Itu pilihan kami karena enggak terlalu banyak effort. Jadi lebih mudah dicerna masyarakat," tuturnya.
"Saya ingin punya satu album inilah karya saya yang pernah dirilis. Di luar itu saya masih berkarya. Saya punya 600-an lagu yang siap direkam. Tapi yang saya lihat di sini sebagai jembatan ya," ujar Piyu.
Album Best Cuts of Piyu berisi 11 lagu, antara lain "Belum Terlambat" yang dibawakan oleh Sandhy Sondoro, "Bayangkanlah" oleh Agseisa, "Rapuh" oleh Barsena Bestandhi, "Alasan Terbesar" dibawakan oleh Dion Aging, "Sesuatu yang Indah" oleh Tuffa, "Harmoni" oleh Ferdinand Pardosi, "Menanti Sebuah Jawaban" oleh Firly Firlana, "Angkuh" oleh Isa Raja, "Beri Aku Arti" oleh Romy Sylasa, "Mahadewi" oleh Ryan Tedja, dan "Begitu Indah" yang dibawakan oleh Bisma Karisma.
Dian Reinis Kumampung/Kompas.com