Olga Lydia: Jadi Cantik Kalau Menderita Itu Percuma
Berbeda dengan tagar "beauty is pain" yang dilakoni kebanyakan perempuan, Olga justru meyakini yang sebaliknya.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Inspirasi berbusana juga tidak terlepas dari tren dunia. Ada style tertentu pada setiap masa. Namun, yang saya pilih tetap mencerminkan diri saya," ucap Olga.
Presenter kelahiran 4 Desember 1976 tersebut mengakui pula bahwa dirinya bukanlah seseorang yang mudah tergoda untuk urusan penampilan.
Olga tetap mengutamakan kebutuhan daripada keinginan semata.
"Kalau nggak butuh, nggak dibeli. Kecuali ada produk yang menggoda. Tapi, biasanya, sih, nggak," ujarnya diselingi tawa.
Olga mengakui, masih ada busana belasan tahun lalu yang hingga kini masih ia kenakan. Begitu pula dengan perhiasan dan aksesoris lainnya.
Meski begitu, Olga mengaku cukup besar menyediakan dana belanja terkait penampilan. Selama busana atau aksesoris tersebut dibutuhkan demi memndukung kariernya di dunia entertain, ia tak tanggung-tanggung menghabiskan dana cukup besar untuk itu.
Terlebih, untuk barang penyokong penampilan, seperti sepatu dan tas. Sebab, kedua barang tersebut cukup awet karena tak terlalu sering dikenakan.
"Untuk urusan pekerjaan, budget saya cukup besar. Apa pun yang disuka, saya ambil aja, sih, mau berapa pun harganya. Tapi, harga nggak sampai puluhan juta juga," ujar dia.
--