Tiba di Rumah, Jenazah Korban Mutilasi Disambut Tangisan Dua Buah Hatinya
Di dalam rumah, kedua anak Nur, yakni Ervi (15) dan Elsa (11) tampak tidak kuasa membendung kesedihan mereka.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - "La illaha illallah, la illaha illallah...." Lafadz tersebut langsung berkumandang di tengah kegelapan malam sesaat setelah jenazah wanita korban mutilasi, Nur Atikah (34) ,tiba di kediamannya di Desa Kadujajar RT 21/04, Kampung Warung Asem, Malimping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat (22/4/2016) malam.
Pantauan Warta Kota (Tribunnews.com Network) di rumah duka, jenazah datang dengan ambulans yang dikawal ketat polisi sekitar pukul 21.15.
Beberapa menit sebelum jenazah tiba, listrik di Desa Kadujajar mendadak padam. Gelap gulita. Hitam.
Cahaya merah biru mobil polisi dari kejauhan langsung membuat puluhan kerabat Nur terkesiap.
Di tengah hujan lebat, mereka menggotong peti jenazah Nur menuju rumahnya dari dalam ambulans.
Di dalam rumah, kedua anak Nur, yakni Ervi (15) dan Elsa (11) tampak tidak kuasa membendung kesedihan mereka.
Ketegaran yang mereka perlihatkan pada siang hari kepada Warta Kota, hancur seketika saat melihat peti jenazah ibunya.
Keduanya tampak terpukul sekali.
"Mama.. Mama.. Mama.. Mama.." ucap keduanya sembari berderai air mata.
Para kerabat pun langsung memeluk dan menenangkan keduanya. Hanya ibunda Nur, Ida (56) yang tampak tegar.
Mulutnya berkomat kamit membaca doa. Tidak sebutir air matapun membasahi pipinya.
Dibaringkan sekitar 30 menit untuk disalatkan, peti jenazah Nur pun kembali diangkut untuk dibawa ke TPU Malimping, di Jalan Raya Saketi, yang berada sekitar 1,5 kilometer dari rumah mereka.
Guyuran hujan deras dan suara tangis sedu sedan pun mewarnai prosesi pemakaman jenazah Nur. Jenazah Nur selesai dikubur sekitar pukul 22.45. (kar/ote/dik/m7)