Kisah Perjalanan Iqbal, Pianis Pertama Indonesia yang Menggelar Resital Tunggal di Lithuania
Iqbal, namanya, menjadi pemain piano tunggal pertama yang menjejakkan kaki dan mendapat kesempatan tampil di Lithuania.
Penulis: Rendy Sadikin
Resital dimulai pukul 6 sore waktu setempat. Iqbal tiba satu jam sebelumnya: pukul 5 sore waktu setempat. Peristiwa tak terduga terjadi menjelang konser.
"Tadinya saya berniat untuk sedikit saja mengulang materi di spot–spot tertentu, namun tiba–tiba saya sadar baju konser saya tertinggal di hotel sehingga saya pun bergegas kembali ke hotel," kata Iqbal.
Suhu begitu dingin mengharuskan Iqbal memakai pakaian serba tebal dari sepatu boot tebal hingga jaketpun tebal.
Maklum, Iqbal mengaku dirinya bukanlah orang yang cukup tahan terhadap terjangan udara dingin. Buntutnya, gerakan Iqbal terasa begitu berat dan melelahkan.
Tak hanya itu, imbuh Iqbal, jari-jemari yang membeku apalagi saat itu sedang hujan, membuat rasa tegang yang sudah ada sebelumnya menjadi semakin menumpuk.
"Saya tiba kembali ke tempat konser 10 menit sebelum acara dimulai, saya langsung ganti pakaian lalu menenangkan diri. Tak lama kemudian acara pun dimulai, dengan keadaann tergopoh–gopoh saya pun memulai penampilan," ungkap Iqbal.
Siapa nyana, sambutan penonton yang sudah memenuhi ruangan tersebut begitu meriah, apalagi ini kali pertama ada pianis dari Indonesia yang menggelar solo piano resital. Hal ini semakin membuat Iqbal tertekan.
"Namun saya tetap berusaha tampil semaksimal mungkin hingga dentingan terakhir, semua berjalan dengan lancar hingga akhir," ujar Iqbal.
Resital pun rampung. Iqbal mendapatkan tepukan panjang dari para penonton, sebuah momen yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Iqbal.
Iqbal menuju backstage. Namun, applause dari para penonton pun masih terdengar hingga dirinya menghilang menuju backstage.
Lalu, Iqbal memutuskan kembali ke panggung dan menjawab 'encore' dari penonton.
"Banyak yang tertarik dengan karya saya yang berbau pentatonik itu, saya berharap ini adalah salah satu langkah baik untuk melebarkan musik tradisional. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan karena saya dapat berbagi tentang apa yang saya dapat dan saya rasakan dari apa yang saya pelajari selama ini kepada dunia luar, hingga membawa nama bangsa dan semoga bermanfaat bagi banyak orang," ujar Iqbal.