Gloria Natapradja Hamel Bakal Diajak Main Film
Beberapa hari menjelang upacara kemerdekaan di Istana Negara, nama Gloria Natapradja Hamel santer diperbincangkan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari menjelang upacara kemerdekaan di Istana Negara, nama Gloria Natapradja Hamel santer diperbincangkan.
Pasalnya, gadis berusia 16 tahun ini batal menjadi paskibraka karena memiliki paspor Prancis.
Meski gagal dan sedih karena sudah cukup lama berlatih untuk terpilih menjadi anggota Paskibraka, Gloria tetap ingin tinggal dan menetap di Indonesia, tidak memilih menjadi warga negera Prancis.
Gloria berayahkan Didier Hamel, warga negara Prancis dan ibunya orang Sunda, Ira Natapradja.
Kecintaannya kepada Indonesia dan spiritnya sebagai anak muda kepada negara menarik perhatian produser film Raja Asdi dan Evi Lutfiani untuk mengajaknya bermain film remaja dengan spirit kepemudaan cinta tanah air.
“Sosok Gloria cocok dengan tema film yang akan kami buat yang Pahlawan Yang Tabertemakan olahraga, menjadi inspirasi pemuda, spirit optimisme, keluarga dan generasi muda,” ungkap Asdi saat di temui di kantornya di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 18/8 2016.
Untuk merealisasikan produksi film tersebut, Raja Asdi sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, di antaranya dengan kepala sekolah. Gloria adalah siswi SMA Islam Dian Didaktika Cinere Depok, Jawa Barat. Juga ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Raja Asdi, yang pernah menggarap film Pahlawan Tak Pernah Mati 2014, dan sedang masa persiapan produksi untuk film terbarunya tentang sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), menjelaskan akan segera bersilaturahmi ke keluarga Gloria’
“Dalam waktu dekat ini kami akan bersilaturahmi ke keluarga Gloria, termasuk Gloria agar segera diproduksi. Kami ingin Gloria menjadi teladan bagi pemuda dan pemudi Indonesia,” jelas Raja Asdi, yang pernah meraih penghargaan Piala Vidya Sinetron Terbaik, lewat sinetron Kesaksian, yang dibintangi Yenny Rahman tahun 1994 dan Menghitung Hari 1995.