Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Christine Hakim Menangis Saat Mengenang Masa Sulit Berjuang Menjaga Martabat Film Indonesia

Tangisan itu tumpah saat Christine Hakim menceritakan pengalamannya selama puluhan tahun terjun di dunia industri film Indonesia.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Christine Hakim Menangis Saat Mengenang Masa Sulit Berjuang Menjaga Martabat Film Indonesia
Warta Kota/Nur Ichsan
Christine Hakim, pada acara peluncuran FFI 2014 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014). FFI 2014 akan diadakan di Palembang, Sumatera Selatan, pada 6 Desember mendatang. Penjurian hingga melibatkan akuntan publik Independen. FFI 2014 dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerrja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI). Pendaftaran peserta sudah dimulai sejak 1 Oktober lalu hingga penutupan pada 30 Oktober 2014. Sampai saat ini sudah ada 25 judul film yang didaftarkan oleh pihak produser untuk ajang FFI 2014. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris lawas Christine Hakim (59) mendapatkan Piala Citra dalam kategori 'Lifetime Achievement Awards', dalam malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2016.

Sebelumnya, Christine mengaku sudah berjanji untuk tidak menangis kepada Jajang C Noer, ketika mendapatkan sebuah penghargaan, dalam pencapaian tertinggnya di dunia perfilman.

Akan tetapi, janji yang ia sebutkan rupanya tidak bisa dipegang teguh.

Pantauan Warta Kota (Tribunenws.com Network), Christine terlihat menangis haru diatas panggung FFI 2016.

Tangisan itu tumpah saat Christine Hakim menceritakan pengalamannya selama puluhan tahun terjun di dunia industri film Indonesia.

"Saya ingat sekali, masa-masa sulit sebagai orangtua khususnya. Betapa beratnya untuk menjaga martabat sebagai orang film Indonesia yang artinya menjaga martabat Indonesia," kata Christine.

Hal itu ia katakan diatas panggung FFI 2016, yang digelar di gedung Teater Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016) malam.

Berita Rekomendasi

Christine juga menceritakan bagaimana ia berjuang untuk membangun dan memperkenalkan film Indonesia, ke dunia luar.

Di luar negeri, Christine berjuang meyakinkan kalau Indonesia memiliki potensi besar, bersaing di industri film dunia.

"Tahun 1995 saya pulang ke Jakarta dari Jepang usai melangsungkan proses syuting disana. Sebelum pulang, saya bercerita bersama rekan saya dari Jepang," ucapnya.

Apa yang terjadi saat itu?

"Bertiga bicara di sebuah ruangan. Saya menangis dan saya bilang saya harus apa? Ke Indonesia enggak ada lagi film Indonesia yang baik. Karena saya harus kembali ke negeri saya sebagai orang asing," sambungnya.

Lanjut Christine, rekannya iitu mengatakan kalau ia harus kembali pulang ke tanah air demi memajukan perfilman Indonesia, yang memang sudah kodratnnya seperti itu.

"Dia sudah sangat serius, dia bilang kamu harus tetap jadi aktris. Main film sampai kapanpun karena ini penting untuk Indonesa dan Asia," ujarnya.

Karena melihat perfilman Indonesia saat itu sedang sedikit dan kualitas film yang menurutnya masih biasa saja, Christine sempat ragu untuk pulang ke Indonesia.

"Ini bukan sanjungan tapi amanat yang besar. Karena saya enggak tahu bisa kembali atau enggak," kata Christine Hakim. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas