Kisah di Balik Layar Suksesnya Film Uang Panai, Film Daerah Pertama Tembus Box Office Indonesia
Uang Panai' menjadi pembuktian bahwa film lokal masih mendapat tempat hangat di tengah masyarakat Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Kendati demikian, Dillah merasa bahwa masyarakat Indonesia masih salah mengartikan soal tradisi Uang Panai ini.
Menurutnya, masih banyak orang yang berpikir, "Cewek-cewek Makassar tuh pada dibeli, ya? Padahal itu beda. Uang (yang diberikan) menjadi pertanda bahwa orang yang kita persunting itu bukan orang biasa," ungkapnya.
Baca: Cilok Muncrat ala Mulan Jameela Seharga Rp 80 Ribu, Netizen: Bikin Sendiri Dapat Sebaskom
Dillah juga memberi contoh lain. Bupati Soppeng Supriansa mempersunting pasangannya pada Februari 2017 lalu dengan Uang Panai sebesar Rp 1 miliar. Besarnya jumlah Uang Panai nyatanya juga bisa menunjukkan harga diri.
"Makanya, banyak (perempuan Bugis) yang ke luar kota, soalnya yang dikejar itu," imbuh Dillah lagi.
Tembus Setengah Juta Penonton
Film Uang Panai' ini sudah dinikmati oleh 500.000 penonton di Indonesia. Film ini pun menjadi film daerah pertama yang bisa menembus Box Office Indonesia.
Dillah bercerita, sewaktu film ini diputar di Makassar, salah satunya di Makassar Town Square, studio yang menayangkan Uang Panai' selalu dipenuhi penonton.
"Pada ngantre. Mal buka jam 10, orang-orang standby jam 8 karena enggak mau ngantre. Jam 3 udah sold out, tiketnya udah enggak ada yang jual," tutur Dillah.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini pun mengaku senang dan tidak menyangka dengan antusias masyarakat terhadap film ini.
Menurutnya, hal lain yang membuat film ini laku di pasaran ialah promosi yang bagus. Sebab sempat diadakan roadshow ke kota-kota, seperti di Kalimantan, Kendari, juga Palu.
Bahkan, Wali Kota Palu Hidayat mengerahkan masyarakatnya untuk ramai-ramai menonton film lokal ini.
"Ini produksi lokal semua," tegas Dilla. (Kompas.com/Sintia Astarina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.