Manajer JKT48 yang Bunuh Diri Dikenal Sebagai Perokok dan Tidak Fasih Bahasa Indonesia
"Orangnya baik, biasanya beli rokok 2 kali sehari, kalau kembalian tidak mau diambil," tambah Maharis.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manager JKT48, Inao Jiro, yang tewas bunuh diri di rumahnya, River Park, Tangerang Selatan, dikenal sebagai sosok yang tidak fasih dalam berbahasa Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Maharis, pedagang toko kelontong di sekitar rumah korban.
"Biasanya beli rokok langsung balik lagi, tidak mengobrol. Ngomong saja lama, menyebut rokok susah," ujar Maharis kepada Tribunnews.com.
Menurut Maharis, Inao sering membeli rokok ke warungnya dua kali sehari. Inao juga dikenal sebagai sosok yang dermawan di lingkungan sekitar.
"Orangnya baik, biasanya beli rokok 2 kali sehari, kalau kembalian tidak mau diambil," tambah Maharis.
Seperti diketahui, Inao Jiro ditemukan gantung diri di kamar mandi kediamannya di kawasan River Park, Tangerang Selatan.
Peristiwa tersebut terjadi Selasa, 21 Maret 2017 sekitar pukul 18.00 WIB. Berdasarkan keterangan dari pembantu rumah tangga Suryati, korban terakhir terlihat pada pukul 11.00 WIB. Saat itu Inao Jiro memasuki kamar tidurnya.