Tujuh Cerita di Kisah Cinta Anak Ketua MPR dengan Dokter Cantik Puskesmas di Jakarta
Kisah cinta mereka berdua itu tertulis apik dalam unggahan Milka di Instagramnya beberapa hari yang lalu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tidak kunjung selesai, kita bergulir di dua mata air yang berjauhan. Disana kita masih harus melewati arus yang kencang;
bertemu dengan kerikil-kerikil yang tajam,
Bebatuan besar yang menunggu dan menghantam,
dan gugusan tanaman yang mengancam.
Sepertinya samudera telah memberikan kita kemungkinan yang terburuk. Mengalir, mengalir, mengalir.
Mengalir jauh sampai akhirnya cinta kita bertemu di sebuah sungai yang luas, hening dan damai. Sungai itu menitipkan air yang jernih di mana kita telah menjadi dua partikel yang telah melewati proses yang sangat keras hingga akhirnya bersih. Lalu dengan bergandengan, cinta kita pun mengalir bersama menuju samudera yang megah.
4. Kisah Seminggu Rindu: Day 4 - Masa Depan
Menatapmu aku merenung.
Akan suatu masa, dimana hidupku adalah kamu.
Keringat yang aku kucurkan mengalir selaras dengan wajahmu yang mulai mengkerut.
Suara indahmu mulai bertekuk ringan melamban ke sebuah kisah.
Kisah indah yang sederhana, tentang dua insan yang saling memandang.
Melihat dunia yang hancur menjadi sedikit lebih indah.
Aku, kamu, kita dan ciptaan Tuhan yang di titipkan kita duduk di hamparan hijau.
Itu indah, dan itulah kisah masa depan.
5. Kisah Seminggu Rindu: Day 5 - Dia pernah berucap
Bagiku rasa ini tidak harus mempunyai landasan
Tidak harus memiliki ruang dan waktu. Seperti butiran air yang melintas di bunga teratai, embun yang tercipta dari jutaan partikel air di udara.
Kamu ada di hidupku sekejap dari milyaran peluang yang tak mempunyai bilangan pasti. Aku sempat berpikir bahwa di dalam hitungan kilat anugrah yang aku miliki menjadi fana.
Entah karena sudah hilangnya mukzizat keindahan saat pertama kali aku menatap matamu. Atau karena milyaran peluang yang menemukan dirimu berbalik untuk menyerang.
Tetapi, bila harus aku pipihkan rasa ini ke dalam jiwamu. Aku harus berteman dengan landasan, ruang dan waktu. Tidak boleh menjadi raga yang tamak berjalan di antara perbatasan.
Oleh karena itu aku akan menjadikan segenap jiwa dan raga ku sebagai;
Landasanmu dikala kau sedang merasa jatuh
Ruangmu untuk menitipkan angan dan keresahanmu
Waktumu untuk bisa menemukan hikmah dari perjalanan dunia ini.
6. Kisah Seminggu Rindu: Day 6 - Penantian
Di sela waktu kita berbicara tentang rencana bahagia. Engkau berkutik untuk bertanya apa yang akan terjadi kala kita terpisah karena usia manusia?
Kurang dari satu malam lagi kita akan bersatu.
Selamanya engkau akan jadi milikku sampai datangnya waktu.
Menjemput kita ke tempat yang lebih baik dan indah.
Tempat dimana semua cita-cita akan terwujud hanya dengan keinginan.
Yang aku inginkan adalah agar kita akan selalu bersama.
Dimanapun dimensi yang akan membawa kita.
Walaupun akan ada spasi waktu dimana kita tidak bersama.
Sejam, sehari, sebulan, setahun atau waktu yang ditentukan oleh takdir.
Aku berharap kita akan di pertemukan lagi.
Seperti matahari di tata surya dan semua planet yang melingkarinya.
Dimanapun aku berada, engkau menjadi kehangatan yang niscaya
Seperti gravitasi yang mengikat semua yang ada di bumi.
Sejauh apapun aku terbang kamu akan selalu mencoba menarik ku kembali.
Seperti semua samudera yang membasahi bumi.
Aku akan menjadi air yang akan selalu mencoba mengalir ke arahmu.
Karena kamu adalah belahan jiwa dan raga ku di dunia ini.
7. Kisah Seminggu Rindu: Day 7 - Telat Satu Hari
Kemarin kami menyatukan janji.
Untuk selalu bersama selamanya.
Akhirnya rindu kami pun terobati.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)