Cerita di Balik OST Film Pengabdi Setan, Pencipta Lagunya Juga Kena ''Teror''
Bahkan bukan cuma penonton saja yang merasa begitu, mereka sebagai pencipta lagunya pun merasakan hal sama.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Formulanya disesuaikan dengan era lagunya, dari pemilihan alat musik, komposisi, durasi, hingga cara mixing.
Sebagai penggemar musik era 1950-an dan 1960-an, Tony sudah khatam dengan itu.
"Durasinya dua menit lebih 30 detik kira-kira. Kenapa saya bikin pendek karena lagu-lagu zaman dulu biasanya tidak panjang. Kayak lagu-lagu Lily Suryani ada yang dua atau satu menit sekian detik. Dari verse terus reff, pengulangan," ucapnya.
"Buat satu lagu aja butuh dua mingguan untuk saya ngorek segala macamnya dari pemilihan instrumen, dari cara mixing. Saya pikirin ini belum dapat frekuensinya, seperti ini seperti itu, bawellah ha ha ha," sambung Tony.
Ketika kali pertama diminta membuat soundtrack Pengabdi Setan, Joko hanya bilang padanya untuk mencipta sebuah lagu berjiwa 1960-an dan memberinya lagu " Di Keheningan Malam" milik Anna Mathovani sebagai referensi.
Sudah pernah bekerja sama dengan Joko di film The Copy of My Mind, Tony pun bisa dengan mudah menerjemahkan keinginan sang sutradara itu.
"Waktu saya bikin lagu itu belum diperdengarkan lagunya Anna. Terus saya udah bikin melodinya, tapi belum saya perdengarkan ke Abang (Joko). Tiba-tiba Abang memakai lagu itu untuk keperluan offline. Wah kok sama gitu gayanya, masih ada gitu sentuhan-sentuhannya," kata Tony.
Tidak hanya dari sisi aransemen, teknik vokal dalam menyanyikan "Kelam Malam" juga duo The Spouse pikirkan matang-matang, harus benar-benar sesuai zamannya.
"Penyanyinya Aimee Saras. Aimee tuh menjiwai banget sampai minta matiin lampu pas recording dalam studio. Pas bagian dia nyanyi, di luar mixer, dia minta dimatiin lampunya. Biar dia lebih dapet. Gesture-nya (bernyanyi) sampai kebawa kayak tahun 1960-an," ujar Tony.
"Waktu saya nge-direct vokalnya, si Aimee sampai agak kewalahan. Dalam arti, dia enggak pernah yang range-nya sampai creepy banget ya," ucap Tony.
Seram
Bicara soal suasana seram, sang sutradara mengaku sengaja menciptakan atmosfer itu lewat lirik yang ia tulis dan aransemen serta vokal dari The Spouse.
"Iya karena aku rasa bikin film itu harus ada ironinya. Lagu itu kan tentang kerinduan dan cinta, tapi dinyanyikan dalam suasana yang serem," ujar Joko.
Tony dan Aimee a.k.a The Spouse bersama Joko ternyata begitu menjiwai pembuatan lagu "Kelam Malam".