Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ruang Tunggu, Album Terakhir Payung Teduh Bersama Is

Grup band Payung Teduh menandai berakhirnya ‘hubungan kerjasamanya’ bersama Mohammad Istiqamah Djamad (gitar, vokal) di album Ruang Tunggu.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ruang Tunggu, Album Terakhir Payung Teduh Bersama Is
Tribunnews/JEPRIMA
Grup musik Payung Teduh yang beranggotakan Abdul Aziz Comi Kariko (bass), Alejandro Saksakame (drum), Ivan Penwyn (Guitalele, trumpet, vocal latar), Mohammad Istiqamah Djamad (gitar, vocal) saat merilis album terbaru yang bertajuk Ruang Tunggu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017). Pada album ini berisikan 9 lagu yang terdiri dari Akad, Diatas Meja, Selalu Muda, Mari Bercinta, Muram, Puan Bermain Hujan, Sisa Kebahagiaan, Kita Hanya Sebentar dan Kerinduan. Tribunnews/Jeprima 

“Kami akan istirahat dulu sambil memikirkan nanti ke depannya bagaimana. Gimana nanti, ya akan kami pikirkan nanti, dan biarkan saja mengalir seperti air,” ucap Abdul Aziz Kariko (bass) yang biasa disapa Comi ini.
Lima tahun

Ruang Tunggu diluncurkan Payung Teduh setelah lima tahun berselang sejak diluncurkan album kedua mereka; Dunia Batas pada 2012.

Ada sembilan lagu di album ketiga Payung Teduh itu, di antaranya Akad yang menjadi sangat populer sejak dirilis medio Juni 2017.

Selain Dunia Batas, satu album Payung Teduh lainnya adalah Self Titled (2010).

Selain Is, Payung Teduh beranggotakan Abdul Aziz ‘Comi’ Kariko, Alejandro Saksakame (drum) dan Ivan Penwyn (vokal latar, trumpet, guitalele).

Is mengatakan, proses pengerjaan album ketiganya itu relatif lama, meski mimpi mengeluarkan album idealnya dilakukan Payung Teduh setiap dua tahun sekali.

Proses rekaman Ruang Tunggu dimulai 2014, tapi baru selesai menjelang akhir 2017 karena banyak proses yang harus dilalui.

Berita Rekomendasi

“Banyak yang istimewa di album ini, baik gaya bermusik maupun instrumennya, hingga lirik lagu yang sempat berganti-ganti agar lebih matang,” kata Is.

Payung Teduh juga melibatkan sejumlah musisi seperti Adink Permana—produser musik penyanyi asal Malaysia, Noh Salleh, gitaris Denny Chasmala yang memberi sentuhan pada lagu Muram, Sadrach Lukas yang menemani Payung Teduh tampil live perform, hingga Gatut Santoso yang memainkan trumpet dalam lagu Akad.

Payung Teduh disebut-sebut berkarya di jalur indie dan 100 persen berkarya untuk industri musik.

“Karya kami yang tetap mengatur. Akad itu sebenarnya bukan Payung Teduh banget. Lagu itu sebenarnya adalah tantangan kami, bisa nggak kami bikin lagu pop, dan ternyata kami bisa lewat Akad,” ucapnya. (kin)

Berita selengkapnya baca koran Warta Kota edisi Rabu, 20 Desember 2017


Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas